Lompat ke konten
Beranda » Blog » Be Authentic!

Be Authentic!

Be authentic ….
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kala kita bertemu beberapa orang dengan ciri khas yang terus tergambar dan kita ingat selalu. Mulai dari yang terlihat secara visual, cara berkomunikasi pada saat melakukan interaksi dengannya, atau perilaku yang tergambar secara personal mengenai orang tersebut. Pada saat kita mengingat orang tersebut, ada kesan yang melekat di pikiran kita.
Apa yang membuat seseorang memiliki ciri khas tersendiri untuk digambarkan oleh orang lain? Apakah memang itu tampilan aslinya? Dibuat-buat? Atau bahkan, itu sudah menjadi bawaaan dalam kesehariannya?
Saya dan beberapa teman wanita yang terdekat suka dijuluki “geng lipstik” di kalangan teman-teman kami lainnya. Kenapa? Karena kami tidak pernah keluar rumah tanpa memoleskan lipstik dan pensil alis. Bagi kami, kebiasaan tersebut sifatnya mandatory alias wajib dilakukan. Rasanya ada yang kurang lengkap kalau enggak dandan rapi.
Pernah dalam satu kesempatan, saya bertemu dengan salah satu selebritas di suatu acara. Teman kami yang memperkenalkannya. Setelah ngobrol sedikit, kami harus masuk ke ruangan acara yang tempat duduk kami ternyata terpisah. Sang pria selebritas tadi tersenyum lebar kepada saya sambil berkata dengan gaya khasnya agar saya bisa menikmati acara nanti.
Di situ, saya merasakan bahwa orang tersebut memiliki karakter yang sangat kuat sehingga saya dapat memiliki kesan yang jelas tergambar dalam pikiran saya apabila mengingat orang tersebut.
Pada lain kesempatan, saya juga tengah mengamati seseorang. Dia orang Indonesia yang kebetulan tinggal di luar negeri. Orang ini terbiasa menampilkan dirinya di dunia maya dengan melakukan live di berbagai platform. Dia berhasil mencuri perhatian netizen, tak hanya di Indonesia, saya kira, tetapi juga di luar negeri. Kehadirannya begitu ditunggu-tunggu karena dia menampilkan diri secara apa adanya, real banget. Kalau dilihat, sih, tidak ada jaim. Dengan memperkenalkan dirinya seperti itu, berarti dia mempunyai daya tarik tersendiri bagi followers-nya, bagi orang-orang yang berinteraksi dengannya.
Menariknya adalah, tidak ada rasa jaim, tidak ada kepura-puraan, tidak ada sesuatu yang dibuat-buat. Bahkan, saat dia baru bangun tidur, lalu harus live, penampilannya juga begitu. Dia bisa bercerita dengan topik yang tiba-tiba datang begitu saja.

Pertanyaannya, kenapa seseorang bisa melakukan hal tersebut sehingga mereka bisa memengaruhi orang lain? Bukankah itu berarti mereka memiliki sesuatu untuk memengaruhi orang banyak? Mulai dari perilakunya, dari apa yang dia sampaikan, bahkan dari apa yang dia tampilkan.
Kenapa saya suka mengamati perilaku seseorang? Karena ini yang menjadi cikal bakal betapa orang itu bisa memiliki pribadi yang autentik. Autentik itu kepribadian asli yang mempunyai nilai-nilai yang dia bawa dari seseorang dan dia bisa pertanggungjawabkan. Jadi, hanya dia yang punya. Autentik yang dia miliki berpengaruh besar terhadap orang-orang di sekitarnya. Bagi saya, bukan hal yang mudah saat kita harus jujur terhadap apa yang kita miliki, jujur terhadap penilaian orang. Artinya, pada saat kita ingin nilai kita dilihat orang lain dan bisa kita gunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang kita, akan lebih efektif. Itulah mengapa orang-orang harus berbeda, bukan hanya fisik, melainkan identitas dan karakteristik tertentu.
Kalau begitu, apa semua orang bisa autentik? Bisa, selama dia mampu menyelaraskan apakah sudah sesuai dengan kepribadian dan aktivitas yang dia lakukan.
Dalam buku ini, saya ingin membahas bahwa kita semua, sebenarnya, memiliki keautentikan. Masalahnya, apakah kita bisa create sesuai dengan diri kita, tujuan kita, orang-orang yang menikmati kehadiran kita sehingga bisa membantu kita untuk berada di suatu tempat?
Nah, berbekal pengalaman sebagai Direktur RED Indo–Performance Improvement dan berkecimpung di dunia coaching sebagai personal branding coach, saya tergerak untuk menulis buku tentang bagaimana menjadi pribadi autentik dengan membangun citra diri dari sisi personal dan profesional.
Ada lima bagian yang disajikan dalam buku ini, mulai dari pendahuluan secangkir kopi untuk menjadi autentik, pemetaan sisi personal dan profesional, pengantar membangun sisi personal, pengantar membangun sisi profesional, dan pengantar personal authenticity statement. Tiap bagian terdiri atas satu bab dengan beberapa subbab.
Sungguh, saya begitu bersyukur ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan bagi saya pribadi untuk menulis buku ini. Kini, buku ini hadir ke hadapan Anda. Semoga bermanfaat. Selamat mempraktikkan.

 

Spesifikasi Buku :
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Bahan isi : HVS 80 gsm
Cover : Soft laminasi doff
Jumlah Halaman: 242 Halaman
Estimasi berat : 350 gr

PESAN BUKU SEKARANG!