Kita tidak bisa memilih dilahirkan dari rahim siapa dan punya saudara siapa. Namun kita bisa memilih akan menjadi orang seperti apa. Jika waktu bisa diputar kembali dan saya bisa memilih untuk dilahirkan menjadi siapa, maka saya tetap akan memilih menjadi diri saya sendiri.
Setiap anak dilahirkan membawa rezekinya masing-masing. Jalan mendapatkan rezeki itulah yang menjadi pembeda satu dengan lainnya. Ada yang mudah, dan ada yang butuh perjuangan keras
untuk mendapatkan rezeki tersebut. Dulu saya sering mempertanyakan mengapa nasib saya tidak seberuntung yang lain? Mengapa saya tidak dilahirkan menjadi anak yang cerdas seperti saudara saya lainnya? Mengapa saya tidak dilahirkan dari keluarga kaya? Mengapa begini dan mengapa begitu?
Terlalu banyak protes dalam diri. Pada suatu titik saya menyadari tak ada gunanya terus mempertanyakan, karena tidak akan bisa mengubah nasib. Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain dan fokus merajut impian pribadi.
Hanya dengan terus bergerak saya bisa merubah keadaan. Walau tidak seindah lukisan yang saya torehkan, namun setidaknya ada secercah harapan munculnya pelangi yang indah seperti dalam
lukisan yang saya buat. Tahap demi tahap dari proses kehidupan saya lalui. Penuh Lika liku dan perjuangan. Ada kesamaan yang bisa saya tarik benang merahnya yaitu untuk mendapatkan sesuatu yang saya inginkan, saya perlu berjuang lebih keras lagi. Saya tidak sehebat banyak orang,tapi saya punya semangat yang mungkin tidak semua orang memilikinya.
Banyak orang yang kehidupannya lebih baik, tapi begitu lemah saat diterpa sebuah badai kecil. Berbagai masalah yang pernah datang menghampiri, menjadikan saya sebagai perempuan yang
lebih kuat, mandiri dan tidak mudah untuk menyerah. Disitulah letak adilnya. Orang yang sering diterpa ujian akan membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat.
Apapun masalah hidup ini, terus berpikir positif dan fokus kepada solusi, bukan masalahnya. Hanya dengan bergerak akan membuatnya menjadi lebih baik. Mengenali potensi diri membuat
kita lebih mudah dalam menjalaninya. Ingatlah bahwa kehidupan di dunia memang tempatnya kita menerima ujian.
Di akhir kata saya mengatakan bahwa saya adalah orang yang beruntung. saya berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang telah melahirkan saya ke dunia ini. Buat yang masih merasa hidupnya kurang beruntung, bisa membaca buku ini. Sesemoga buku ini bisa menjadi inspirasi agar kita tidak menyerah dengan keadaan dan menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Kehidupan yang lebih baik menjadi tanggung jawab kita masing-masing.
Orang sukses itu bukan karena dia hebat, tapi karena dia memilih berlari lebih kencang atau memilih terus berlari di saat orang lain memutuskan untuk berhenti berlari.
Ukuran 14,8 x 21 cm
Bahan isi : Bookpaper
Cover : Soft cover laminasi doff
Jumlah Halaman: 176 Hal
Estimasi berat : 230 gr