AniAz Hady
Penulis Indscript
Parenting atau pengasuhan telah menjadi perdebatan yang menarik dewasa ini. Setiap generasi merasa memiliki cara tersendiri dan lebih unggul dibandingkan generasi lainnya. Generasi permisif, diyakini telah membentuk generasi berikutnya menjadi lemah. Ini yang seringkali menjadi momok bagi generasi masa kini. Terutama generasi yang lahir dalam rentang waktu 1997 hingga 2012, atau sering disebut Gen Z.
Parenting sendiri, melibatkan berbagai tindakan dan keputusan yang diambil oleh orang tua. Hal itu bertujuan, untuk memastikan perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak terukur dan bisa dipertanggungjawabkan. Parenting bisa berbeda-beda, tergantung budaya, nilai-nilai keluarga, dan pengalaman hidup orang tua. Namun tujuannya adalah untuk membesarkan anak dengan lebih baik. Menjadikannya generasi yang sehat, bahagia, dan siap menghadapi tantangan hidup.
Contents
Pentingnya Penerapan Parenting
Parenting menjadi sangat penting karena memengaruhi perkembangan anak. Baik mencakup perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual mereka sepanjang hidup. Berikut beberapa peran penting dan manfaat penerapan parenting:
● Membangun karakter dan nilai diri.
● Emosional berkembang secara sehat.
● Kepercayaan diri meningkat.
● Perilaku disiplin terbentuk.
● Hubungan sosial dan perilaku positif, tertanam dan diterapkan dengan baik.
● Pendidikan dan persiapan masa depan lebih jelas dan terarah.
● Menawarkan perlindungan dan keamanan yang terukur.
● Kemampuan dalam mengambil keputusan yang bijak, berkembang sesuai porsi dan
kondisi.
Singkatnya, parenting yang baik berpengaruh langsung pada kesejahteraan, keselarasan hidup, serta masa depan anak. Orang tua yang menyadari arti penting parenting dalam kehidupan anak, pasti akan berusaha keras untuk menerapkannya. Namun, menjadi tantangan tersendiri ketika karakter generasi yang dihadapi, berbeda jauh dengan generasinya atau yang sebelum-sebelumnya. Terlebih Gen Z, yang sangat identik dengan keterbukaan dan keunikan karakternya.
Memahami Karakter Gen Z, Menjadi Solusi
Mengingat setiap generasi mempunyai karakter dan kebiasaan yang berbeda. Maka, parenting Gen Z juga memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan generasi orang tua atau yang sebelumnya. Berikut beberapa tips, agar penerapan parenting Gen Z menjadi lebih mudah:
1. Pahami Kebutuhan Teknologi
Gen Z tumbuh dengan teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Mereka sangat terhubung dengan internet, media sosial, dan perangkat elektronik. Sebagai orang tua, penting untuk mengajarkan mereka bagaimana menggunakan teknologi secara bijak dan menetapkan batasan yang sehat, seperti waktu menggunakan layar (screen time) yang seimbang.
2. Keterbukaan Komunikasi
Anak-anak Gen Z cenderung lebih terbuka dan merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung percakapan terbuka dan jujur. Bisa dicoba untuk lebih mendengarkan dengan empati dan tanpa menghakimi.
3. Stimulasi dan Dukung Kemandirian
Gen Z memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih mandiri. Orang tua sebaiknya memberi mereka ruang untuk membuat keputusan dan belajar dari pengalaman mereka, sambil tetap memberikan panduan yang dibutuhkan.
4. Dukungan Mental Emosional
Gen Z seringkali lebih terbuka dalam berbicara tentang kesehatan mental dan perasaan mereka. Ini yang sering keliru dianggap mereka adalah generasi lemah mental. Padahal mereka hanya mengungkapkan yang dirasakan dengan komunikasi dan mencari solusi. Maka, penting untuk menyediakan dukungan emosional yang baik dan mendorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.
5. Pendidikan yang Berkualitas dan Relevan
Gen Z sangat peduli dengan pendidikan dan perkembangan diri. Orang tua dapat mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Hal itu, bisa disertai dengan memperkenalkan mereka pada sumber daya pendidikan yang berbasis teknologi, seperti kursus online atau alat pembelajaran digital.
6. Keseimbangan Hidup
Mengingat tekanan sosial dan mental yang dapat mereka hadapi, orang tua perlu menunjukkan pentingnya keseimbangan hidup. Orang tua berperan sebagai contoh langsung dan memberi arahan untuk misalnya, mengatur waktu bekerja, beristirahat, berolahraga, dan berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman.
7. Menghargai Perbedaan
Gen Z sangat menghargai keberagaman dan ke-khasan. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai seperti menghormati perbedaan, menerima orang lain tanpa menghakimi, dan mencontohkan sikap positif terhadap keberagaman.
8. Keteladanan
Anak-anak Gen Z sering kali mengamati perilaku orang tua mereka. Maka penting sekali untuk menjadi teladan dalam hal sikap, nilai, dan perilaku yang baik. Dengan memberikan contoh yang positif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka membentuk karakter yang baik pula.
Penutup
Dinamika perbedaan dan perdebatan seputar karakter setiap generasi, bisa disikapi lebih dewasa dan mengutamakan kebermanfaatan ke depan. Tidak perlu ada saling menyudutkan bahkan merendahkan satu sama lain. Gen Z bukan bermental lemah seperti yang dituduhkan. Mereka generasi yang hanya lebih terbuka dalam bahasan kesehatan mental. Memahami karakter dan kebiasaan Gen Z, serta memberikan pendekatan yang sesuai, orang tua dapat membantu mereka berkembang menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan empatik