Lompat ke konten
bisnis dari rumah
Beranda » Blog » Strategi Promosi Bisnis: Perbedaan Hardselling dengan Softselling

Strategi Promosi Bisnis: Perbedaan Hardselling dengan Softselling

Sebelumnya, Anda harus sudah membaca artikel yang berjudul 6 Kebiasaan Pengusaha Sukses yang Bisa Ditiru. Pasalnya, Anda bisa melakukan 6 kebiasaan tersebut agar bisnis melesat, meski berbisnis dari rumah. Selain itu, Anda juga harus tahu perbedaan antara hard selling (mengajak langsung untuk membeli) dan self selling (membedi edukasi) dalam berpromosi.

Yang pertama adalah kenali apa itu hard selling.

Hard selling adalah teknik promosi yang berjualan secara langsung. Jika berupa flyer, maka isinya foto produk, ada harganya, dan bisa juga kontak pemesanan, terkadang ada kelebihan produk juga. Intinya, sekilas Anda membaca lalu sudah tahu kalau itu iklan atau menawarkan produk tertentu.

Yang kedua adalah kenali hard selling itu cocoknya digunakan kapan?

Yang utama, hard selling bisa digunakan untuk pelanggan. Jadi, mereka umumnya sudah mendapatkan edukasi seputar keunggulan produk atau jasa Anda, dan sudah sering melakukan pembelian. Umumnya, jika Anda akan mengeluarkan inovasi baru maka bisa pakai hard selling untuk pelanggan agar lekas membeli.

Yang ketiga adalah kenali apa itu soft selling.

Perbedaan dengan hard selling, adalah Anda sebenarnya tidak tahu kalau itu iklan. Umumnya berupa tips terhadap masalah tertentu dan produk atau jasa Anda adalah solusinya. Bisa juga, isinya keunggulan produk atau jasa Anda yang sebenarnya dibutuhkan oleh calon konsumen, sehingga mulai tertarik membeli.

Yang keempat adalah kenali soft selling itu cocoknya untuk siapa?

Jawabannya adalah untuk semua kalangan. Jadi, konsumen itu butuh edukasi secara konsisten sehingga lama-lama akan merasa butuh produk atau jasa Anda. Bedanya, di kalangan pelanggan bisa sesekali melakukan hard selling. Tapi kalau calon konsumen hanya ketika dia benar-benar sudah penasaran dengan produk atau jasa Anda.

Kalau ditanya, sebaiknya pakai hard selling atau soft selling ya?

Maka yang tepat adalah pakai keduanya, tapi Anda harus tahu benar kapan mengeluarkan hard selling dan kapan aktif melakukan soft selling. Sebaiknya sih, lebih banyak soft sedikit dan sedikit hard selling. Pasalnya, konsumen itu nggak suka dijualin lewat hard selling, tapi pada masa tertentu butuh hard selling juga.

Selain itu, Anda bisa membuka dan mengikuti panduan di MINIBOOK 30 LANGKAH OMZET NAIK. Buku yang mudah Anda bawa ke mana saja dan pelajari kapan saja. Dengan adanya panduan, tentu memudahkan Anda tahu harus melakukan apa saja agar bisnisnya berkembang, meski semuanya dikelola dari dalam rumah saja tapi bisa beromzet layaknya perusahaan di gedung besar.

Buku dari Indsrcipt Corporation sebagai alat yang membantu Anda bisa berbisnis atau menjadi penulis dari rumah, tanpa melupakan tugas utama sebagai ibu rumah tangga (IRT). Informasi mengenai buku bisa ke Miss Indscript KLIK DI SINI.

Anda punya pertanyaan soal bisnis atau menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.