Lompat ke konten
Cara Menerbitkan Buku Gratis
Beranda » Blog » Strategi Manajemen Waktu untuk Menulis di Bulan Puasa

Strategi Manajemen Waktu untuk Menulis di Bulan Puasa

Jika di artikel sebelumnya yang berjudul 5 Cara Mudah Mencari Ide Menulis Buku, maka artikel ini akan menjelaskan cara Anda tetap produktif menulis di bulan puasa. Pasalnya, Anda tidak makan atau minum selama setengah hari di bulan puasa, sehingga ada juga yang merasa sedikit lemas dan tidak punya ide untuk menulis. Maka, buat manajemen waktu menulis di bulan puasa seperti ini.

Satu, setiap hari tetap menulis

Kegiatan menulis tetap harus Anda lakukan setiap hari. Pasalnya, menulis adalah keahlian yang perlu diasah terus-menerus. Jika tidak konsisten menulis setiap hari, bisa menurunkan keahlian Anda dalam menulis. Tapi, tetap boleh sesekali libur menulis sekitar 1 hari saja, agar kegiatan menulis tetap menjadi kebutuhan Anda bukan kewajiban.

Dua, mengurangi jadwal menulis

Jika Anda merasa kurang maksimal ketika menulis di saat berpuasa, maka Anda boleh mengurangi jadwal menulis. Misalnya, kalau biasanya menulis 1 jam setiap hari, maka khusus bulan puasa Anda hanya menulis setengah jam setiap hari. Hal itu tidak apa-apa. Bisa juga, Anda ingin lebih banyak waktu untuk beribadah juga.

Tiga, pindah jam menulis.

Jika terpaksa, Anda bisa memindahkan jam menulis. Misalnya, kalau sebelumnya Anda menulis di siang hari, maka selama bulan puasa Anda menulis di pagi hari atau setelah subuh, karena siang hari digunakan untuk tidur siang. Hal itu tidak apa-apa, asal setiap hari masih konsisten menulis.

Empat, kurangi target menulis harian.

Anda juga bisa mengurangi target menulis harian jika dirasa tidak bisa maksimal. Tapi, usahakan tidak terlalu banyak, ya. Sebagai contoh, kalau sebelumnya Anda terbiasa menulis 1 halaman setiap hari, maka khusus bulan puasa hanya memasang target setengah halaman setiap harinya.

Lima, naikkan sedikit demi sedikit.

Biasanya, proses adaptasi puasa itu terjadi di awal-awal bulan puasa saja. Mungkin seminggu pertama, Anda mengurangi target menulis harian. Tapi, di minggu kedua sudah mulai terbiasa menulis dalam kondisi berpuasa. Maka Anda bisa naikkan targetnya lagi. Siapa tahu, lama-kelamaan ternyata bisa menulis seperti di luar bulan puasa.

Agar tidak lupa, catat perubahan manajemen waktu menulis selama di bulan puasa ini di Agenda Remaja Prestatif. Isinya apa aja sih? Ada catatan khusus tugas sekolah, tugas rumah, tugas untuk diri sendiri, rasa syukur hari ini agar selalu bahagia, rasa sedih hari ini agar jadi pelajaran, keburukanku dan kebaikanku untuk belajar melakukan evaluasi diri, hingga kata mutiara sebagai media belajar menulis.

Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.

Anda punya pertanyaan apa soal menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.