Seperti informasi di artikel sebelumnya yang berjudul 5 Cara Menerbitkan Buku buat IRT, maka siapa saja bisa menulis. Dalam menulis buku, salah satu hal penting adalah self editing. Self editing atau kegiatan penulis itu sendiri yang melakukan proses editing terhadap naskahnya, adalah salah satu tahapan yang krusial. Justru, setelah menulis satu buah naskah sampai halaman terakhir, maka langkah Anda untuk menjadi penulis tidak berhenti saat itu juga. Anda harus melakukan self editing, bahkan bisa dilakukan berkali-kali.
Tujuan melakukan selft editing adalah agar membuat naskah Anda kian memikat pihak penerbit.
Perlu diketahui, setiap penulis yang baru saja usai menuntaskan satu buah naskah, pasti tidak menghasilkan tulisan yang menarik, walaupun Anda adalah penulis yang sudah menelurkan puluhan buku. Untuk itu, melakukan self editing adalah hal yang wajib dilakukan oleh (calon) penulis.
Yang Anda lakukan selama proses self editing yaitu membaca kembali naskah dari awal hingga akhir.
Anda harus memastikan kalau tidak ada kesalahan ketik dan penulisan sudah sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Selain itu, Anda dapat memperbaiki diksi agar lebih tepat, sedikit merubah alur jika memungkinkan, dan yang lainnya.
Namun, sebelum Anda melakukan self editing harus melalui masa mengendapkan naskah.
Jika Anda sudah usai menuntaskan satu buah naskah, maka simpan tulisan tersebut selama beberapa hari, baru kemudian membuka dan melakukan self editing. Masa mengendapkan naskah tersebut sangat bermanfaat membuat pikiran Anda lebih segar kembali dalam melakukan self editing.
Usahakan tidak ada typo sama sekali dalam naskah Anda.
Perlu diketahui, penerbit sangat suka dengan naskah yang tidak ada typo sama sekali. Hal ini menunjukkan kalau penulis tersebut sangat detail memperhatikan setiap kata. Walaupun begitu, isi naskah tentu menjadi pertimbangan utama ketika akan memutuskan menerima atau sebaliknya. Hal sederhana ini justru penting diperhatikan oleh penulis.
Agar mudah diingat, Anda bisa mencatat hal-hal penting di atas di Agenda Remaja Prestatif. Isinya apa aja sih? Ada catatan khusus tugas sekolah, tugas rumah, tugas untuk diri sendiri, rasa syukur hari ini agar selalu bahagia, rasa sedih hari ini agar jadi pelajaran, keburukanku dan kebaikanku untuk belajar melakukan evaluasi diri, hingga kata mutiara sebagai media belajar menulis.
Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.
Anda punya pertanyaan apa soal bisnis atau menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.