Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Pola asuh generasi strawberry muncul beriringan dengan semakin majunya teknologi. Tak bisa dipungkiri kemajuan teknologi mampu mengubah masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Di mana akan melahirkan generasi modern yang dihasilkan dari pola asuh modern juga. Salah satunya adalah munculnya generasi strawberry yang berasal dari pola asuh Strawberry Parent.
Nah, seperti apa dan bagaimana pola asuh Strawberry Parent ini, ada baiknya kenali terlebih dahulu apa itu generasi strawberry.
Contents
Apa itu Generasi Strawberry?
Generasi strawberry adalah generasi yang memiliki karakteristik dengan imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Namun di sisi lain mereka memiliki mental yang lemah. Mudah putus asa dan cepat menyerah. Generasi ini dikenal sebagai generasi yang serba instan dalam segala hal. Dalam meraih sesuatu, mereka inginnya serba cepat dan instan tanpa mau berfikir panjang dengan proses dan mudah menyerah jika menemui kesulitan. Karakteristik seperti ini tentunya tidak lepas dari pola asuh orang tua yang secara tidak langsung, sadar atau tidak telah menerapkan pola asuh Strawberry Parent. Generasi strawberry sendiri diibaratkan sebagai buah strawberry yang memiliki tampilan luar yang sangat menarik namun rapuh jika terkena sedikit benturan.
Mengenal Apa Itu Strawberry Parent
Jika sebelumnya generasi strawberry dikenal sebagai generasi yang kreatif namun rapuh, strawberry Parent lebih mengarah pada pola asuh atau gaya parenting yang menghasilkan generasi strawberry. Jadi bisa dikatakan Strawberry Parent ini merupakan pola asuh dan generasi strawberry adalah produk yang dihasilkan dari pola asuh Strawberry Parent. Sama seperti pola asuh lainnya, Strawberry Parent ini pun memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun, akan lebih baik jika sebagai orang tua, pola asuh seperti ini tidak diterapkan. Berikut adalah ciri dari pola asuh Strawberry Parent.
Membantu anak secara berlebihan
Sering membantu anak nyatanya tidak selalu baik. Membantu anak secara berlebihan akan membuat anak bergantung sama orang lain. Bantu anak saat benar-benar mereka membutuhkan. Biarkan anak mengerjakan, melakukan, dan juga menyelesaikan persoalan mereka sendiri. Biarkan anak belajar membuat keputusan, bertanggung jawab dengan pilihan dan keputusan mereka.
Orang tua cukup memantau dan mengarahkan. Dengan cara ini akan menumbuhkan rasa percaya diri anak, menumbuhkan kemandirian, kemampuan membuat keputusan dan bertanggung jawab atas konsekuensi yang mereka ambil.
Segala sesuatunya diselesaikan dengan materi
Orang tua yang selalu menyelesaikan segala sesuatunya dengan materi akan mengantarkan anak pada ketidakpedulian. Memandang segala sesuatu dari sudut pandang materi. Semisal jika anak rewel, orang tua dengan mudah menggunakan hadiah atau uang sebagai pengganti agar anak tidak rewel atau berhenti menangis. Mengganti waktu bersama anak dengan uang atau sesuatu yang bersifat materi lainnya.
Memiliki harapan yang terlalu tinggi
Terlalu memanjakan anak akan membuat mereka memiliki harapan dan ekspektasi yang tinggi. Kenyamanan yang didapat dari dalam rumah membuat mereka menetapkan harapan yang tidak realistis. Jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan akan membuat mereka mudah sekali untuk menyerah dan putus asa saat menemui kesulitan.
Menuruti semua keinginan anak
Menuruti semua keinginan anak pun kurang baik dalam mendidik anak. Mereka akan menjadi pribadi yang rentan dengan penolakan. Tidak terbiasa dengan penolakan, menganggap semua keinginannya harus terpenuhi dan menjadi pribadi yang kurang bersyukur. Tentunya pola asuh seperti ini akan terbawa hingga dewasa dan secara langsung akan membentuk kepribadian anak dan menurun ke pola asuh generasi berikutnya.
Faktor yang Memengaruhi Pola Asuh Strawberry Parent Beserta Dampaknya
Berbicara soal pola asuh bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan, apalagi jika terkait dengan dampak negatif yang ditimbulkan. Selain berhubungan erat dengan pola asuh yang diterima sebelumnya, juga menganggap bahwa pola asuh yang diterapkan adalah yang paling baik dan benar. Ada beberapa faktor yang membuat orang tua secara sadar atau tidak menerapkan Strawberry Parent ini.
- Pengaruh pola asuh yang diterima sebelumnya dari orang tua yang sudah menjadi suatu kebiasaan.
- Tidak ingin anak mengalami hal yang sama dengan dirinya dengan pola asuh yang kurang menyenangkan.
- Terlalu ingin memberikan yang terbaik buat anak.
- Kesibukan orang tua yang secara tidak sadar ingin memberikan segala sesuatu sebagai penebus ketidakhadiran dalam membersamai anak.
Tentunya masih banyak faktor lainnya yang memengaruhi baik dari luar maupun kehidupan pribadi keluarga sehingga pola asuh Strawberry Parent ini memiliki dampak yang luar biasa terhadap kepribadian anak. Salah satu dampak yang berpengaruh pada mental anak adalah anak menjadi mudah tersinggung. Perlakuan yang nyaman di rumah tidak serta merta mereka dapatkan di luar sehingga mereka rentan terhadap kritik. Mudah menyerah saat menemui kesulitan dan menginginkan segala sesuatunya dengan instan. Selain itu juga membuat semangat berjuang anak rendah. Terlalu bergantung sama orang lain dan kurang mandiri.
Strategi Mendidik Generasi Strawberry
Meski generasi strawberry membawa label generasi kreatif tapi mudah rapuh, tidak berarti semua orang yang lahir di generasi ini menyandang label yang sama. Tetap ada sebagian dari mereka yang tetap bisa survive dengan keadaan dan lingkungan. Adapun cara yang bisa dilakukan agar anak tidak tergolong generasi strawberry, orang tua bisa menerapkan strategi mendidik dengan tepat.
Pertama, tentunya sesuaikan dengan usia anak. Terapkan pola asuh yang sesuai dengan usia anak. Pilih metode dengan tepat. Jika anak masih usia balita, Anda bisa menerapkan sistem raja. Di usia ini anak memang lebih perlu pelayanan atau dilayani. Begitu pun dengan usia diatasnya yang lebih mengajarkan kedisiplinan. Dan jika nak sudah mulai memasuki usia remaja, Anda bisa mendidiknya dengan cara layaknya menjadi teman. Anda bisa mengajaknya berdiskusi untuk membangun pola pikirnya.
Kedua, Terapkan pola asuh yang memberikan kebebasan anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan tetapi tetap dalam kontrol batasan dan pengawasan. Orang tua tetap bertanggung jawab mengawasi dan mengarahkan. Ketiga, biarkan anak mengambil keputusan secara mandiri dan belajar tanggung jawab atas konsekuensi yang dihasilkan dari keputusan yang diambil.
Penutup
Demikianlah sedikit ulasan tentang pola asuh Strawberry Parent yang sebaiknya dihindari oleh orang tua agar anak menjadi pribadi yang unggul, mudah beradaptasi dan tidak gampang menyerah jika menghadapi kesulitan. Tugas sebagai orang tua menjadikan anak menjadi pribadi yang mampu survive dengan kehidupannya.