Siapa saja bisa menjadi penulis, baik itu Anda yang ibu rumah tangga (IRT). Penjelasannya ada di artikel sebelumnya yang berjudul 5 Cara Menerbitkan Buku buat IRT. Selanjutnya, kenali juga perkembangan teknologi berupa e-book atau buku digital.
Pasalnya, beberapa penerbit mulai melirik pasar yang lebih memilih e-book daripada buku. Penerbit pun mulai membuka peluang bagi penulisnya untuk mencetak isi buku karyanya dalam bentuk e-book. Lalu, bagaimana proses dari buku menjadi e-book? Tentu saja hampir seperti menerbitkan buku. Maka, silahkan simak penjelasannya berikut.
Tahap pertama adalah permintaan dari pihak penerbit.
Umumnya sudah memiliki program e-book, baik yang sudah berjalan atau akan melaunching e-book. Penerbit akan menghubungi kalangan penulis yang naskahnya pernah diterbitkan sebelumnya. Penerbit menawarkan kesempatan bagi para penulis apakah bersedia bila naskahnya juga kelak berbentuk e-book. Pastinya, keputusan ada di tangan penulis.
Selanjutnya, penerbit akan mengirimkan Surat Perjanjian Penerbitan (SPP) E-book kepada penulis.
Secara umum, isi SPP tersebut tidak jauh berbeda dengan ketika akan menerbitkan buku. Walaupun begitu, ada baiknya para penulis tetap membaca secara seksama seluruh isi perjanjian. Baik itu mengenai hak dan kewajiban, editorial, terbit, pemasaran dan promosi, hingga royalti.
Membahas soal royalti, tentu ada perbedaan cara menghitung antara buku dengan e-book.
Untuk buku, penulis akan mendapatkan royalti sekian persen setiap pembelian buku. Sedangkan untuk e-book, yang dihitung adalah berdasarkan per unduh. Itu artinya, semakin banyak nanti pembaca yang mengunduh e-book Anda, akan berdampak positif bagi angka royalti yang diterima.
Berikutnya, Anda tidak perlu menulis kembali naskah karena e-book dicetak persis seperti isi buku.
Kecuali ada perjanjian di luar hal tersebut oleh pihak penulis dan penerbit. Anda cukup menunggu informasi dari penerbit mengenai kapan e-book sudah dijual bebas, sehingga penulis dapat lekas melakukan promosi e-book kepada khalayak luas.
Mari cicil tulisan e-book Anda sekarang juga. Caranya, catat kegiatan “menulis” di to do list harian Anda di Agenda Remaja Prestatif. Isinya apa aja sih? Anda juga bisa membuat catatan khusus tugas sekolah, tugas rumah, tugas untuk diri sendiri, rasa syukur hari ini agar selalu bahagia, rasa sedih hari ini agar jadi pelajaran, keburukanku dan kebaikanku untuk belajar melakukan evaluasi diri, hingga kata mutiara sebagai media belajar menulis.
Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.
Anda punya pertanyaan apa soal bisnis atau menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.