Lompat ke konten
bullying berdampak besar terhadap kesehatan mental anak
Beranda » Blog » Pengaruh Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak

Pengaruh Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak

Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript

Tidak dapat dipungkiri kasus bullying memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan mental anak. Baik itu bagi  korban maupun pelakunya. Bullying bisa terjadi di mana pun, baik di lingkungan sekolah, keluarga atau pun  masyarakat. Dan dibutuhkan kerja sama antara orang tua, sekolah dan masyarakat untuk menangani dan  mencegah kasus bullying terjadi.

Merebaknya kasus bullying belakangan ini membuat orang tua harus lebih berhati-hati dalam mengontrol putra- putrinya. Apalagi bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Peran orang tua, guru dan staf lingkungan sekolah  memegang peranan penting untuk mencegah terjadinya di lingkungan sekolah. Maka dari itu, baik orang tua  ataupun tenaga pendidik khususnya, mengetahui dan mengenal jenis-jenis bullying itu penting. Hal ini bertujuan  untuk mengidentifikasi kejadian apa saja yang masuk ke ranah bullying sehingga dapat mencegah terjadinya tindakan bullying.

Contents

Apa Itu Bullying dan Jenisnya

Bullying atau perudungan adalah suatu tindakan agresif atau kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang  atau seseorang terhadap orang lain yang lebih lemah dengan tujuan untuk menakuti, mengancam,  mempermalukan, menyakiti, mengisolasi pada korban dan lain sebagainya. Bullying ini tidak hanya berbentuk  kekerasan semata namun, juga beragam bentuk lainnya. Berikut adalah ragam bentuk perilaku yang bisa  dikategorikan ke dalam perilaku bullying atau jenis-jenis bullying.

1. Bullying Fisik

Suatu tindakan yang melukai fisik korban. Tindakan ini meliputi menendang, memukul, mencubit, menyeret,  menarik dan merusak barang pribadi milik korban.

2. Bullying Cyber

Berbeda dengan bullying fisik, bullying cyber merupakan suatu tindakan yang melukai dan  merugikan korbannya melalui media elektronik atau digital. Seperti melakukan penipun,  peretasan, mengganggu, meneror atau  mengirim pesan dengan nada atau kata-kata mengancam, mengunggah dan menyebarkan foto atau video dengan  maksud mempermalukan.

3. Bullying Verbal

Adapun bullying verbal lebih mengarah ke hal yang bersifat makian, penghinaan, mencela,  mengejek, mengancam dan menyebar gosip. Sesuatu yang berhubungan dengan menyakiti  perasaan orang lain.

4. Bullying Sosial

Bullying sosial merupakan sebuah tindakan yang melukai hubungan seseorang dengan orang lain.  Dalam hal ini hubungan sosial korban dengan lainnya. Seperti memfitnah, menjadikan bahan  tertawaan, menggosipkan dan juga mengucilkan.

Dampak Psikologis Bullying Terhadap Kesehatan Mental Anak

Secara psikologis bullying berdampak besar terhadap kesehatan mental anak. Hal ini bisa diamati  secara langsung pada korban bullying. Selain ciri fisik yang bisa terlihat seperti memar, luka,  barang pribadi yang rusak, dampak psikologisnya pun dapat dirasakan dan dilihat.

Berikut adalah dampak psikologis bullying terhadap kesehatan mental dan bisa dijadikan sebagai  tanda atau ciri anak menjadi korban bullying.

1. Bersikap Lebih Murung

Korban bullying biasanya menjadi lebih pemurung, terlihat sedih dan tidak bersemangat dalam  melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Selain itu tindakan ini juga bisa mengakibatkan  korban kehilangan ketertarikannya pada hobi yang dilakukan.

2.  Malas Pergi ke Sekolah

Akibat bullying juga dapat menyebabkan seseorang malas berangkat ke sekolah. Bisa jadi korban  akan bertemu dengan pelaku bullying dan akan mendapat perlakuan yang sama lagi.

3. Mudah Merasa Takut, Cemas dan Gelisah

Korban bullying juga akan mengakibatkan kecemasan yang berlebih pada korban, rasa takut dan  gelisah. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba pun sering terjadi sehingga dia akan tampak sedih.  Bahkan ada juga yang sampai menarik diri dari kerumunan atau aktivitas sosial.

4. Hilangnya Rasa Percaya Diri

Dampak psikologis lainnya yang berpengaruh ke mental adalah hilangnya rasa percaya diri anak.  Bahkan hal ini bisa berdampak pada kualitas belajar anak yang bisa menyebabkan menurunnya  prestasi belajar.

5.  Susah Tidur dan Makan

Korban bullying juga akan mengalami gejala susah tidur karena dilanda rasa cemas, takut dan  was-was yang menyebabkan korban susah tidur. Hal ini tentunya akan memicu stres pada anak  dan secara tidak langsung juga menyebabkan nafsu makan korban hilang atau menurun.

Itulah beberapa dampak psikologis dari perilaku bullying yang berpengaruh pada kesehatan  mental anak. Sebagai orang tua sebaiknya kita waspada dan mawas diri untuk selalu  memerhatikan tingkah laku anak sebagai antisipasi terhadap tindakan bullying yang bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja.