Lompat ke konten
Mindfulness parenting untuk pengasuhan anak
Beranda » Blog » Mindfulness Parenting dan Manfaatnya

Mindfulness Parenting dan Manfaatnya

Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript

Mengasuh dan mendidik anak bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Banyak orang tua yang belajar ilmu  parenting untuk menemukan pola asuh yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Salah satunya  ada mindfulness parenting yang memfokuskan kesadaran penuh dalam mendidik dan mengasuh anak. Lantas seperti apakah mindfulness parenting, strategi penerapan dan manfaatnya. Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.

Contents

Mengenal Apa Itu Mindfulness Parenting

Mindfulness parenting atau yang dikenal dengan pola asuh penuh kesadaran adalah pola asuh yang dilakukan oleh  orang tua dengan mengedepankan rasa penuh kesadaran untuk hadir dan bertindak secara bijaksana serta fokus  terhadap kebutuhan anak. Dengan pola asuh ini orang tua dapat mendengarkan dan memperhatikan apa saja  kebutuhan anak dengan jelas. Orang tua dapat memberikan perhatian dengan cara menerima kekurangan anak  tanpa harus menghakimi.

Dengan cara seperti ini orang tua juga belajar mengontrol diri dan emosi, memilih respon yang tepat saat  menghadapi anak tanpa harus mengedepankan emosi dan amarah. Kunci dari pola asuh mindfulness parenting itu  sendiri adalah orang tua sadar akan perilaku dan emosinya serta mengakui dan menerima perilaku anak baik positif  dan negatif tanpa harus menghakimi.

Pola asuh ini bukan melarang orang tua untuk marah ketika anak melakukan kesalahan (dalam batas wajar) akan  tetapi lebih mengedepankan respon yang tepat terhadap tindakan anak tanpa melakukan kekerasan. Mindfulness  parenting juga mengajarkan orang tua untuk memberikan perhatian penuh ketika membersamai anak tanpa adanya  gangguan apapun seperti gadget ataupun pekerjaan.

Sebelum menerapkan pola asuh mindfulness, terlebih dahulu orang tua harus memiliki kontrol diri yang bagus  untuk menjadi contoh yang baik bagi anak. Dalam pola asuh ini orang tua akan menjadi role model bagi anak dalam  mengelola emosi dan perilaku dalam menghadapi dan memutuskan suatu masalah.

Faktor yang Memengaruhi Mindfulness Parenting

Setidaknya ada 3 faktor yang memengaruhi dalam penerapan mindfulness parenting. Faktor ini yang akan menjadi  tantangan tersendiri dalam prosesnya nanti. Hasil yang didapatkan dari pola asuh ini juga berbeda-beda  karena perbedaan ketiga faktor tersebut.

1. Karakteristik Orang Tua

Karakteristik orang tua ini berbeda-beda meliputi tingkat pendidikan, kepribadian orang tua, sikap, keyakinan, keterikatan, dan gaya pengasuhan.

2. Karakteristik Anak

Berbeda dengan karakteristik orang tua, karakteristik anak ini meliputi jenis kelamin, tempramen, dan juga kesadaran.

3. Karakteristik Kontekstual

Adapun untuk karakteristik kontekstual ini meliputi self-disclosure dan kualitas komunikasi yang terbangun antara  orang tua dan anak.

Strategi Penerapan Mindfulness Parenting

Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk menerapkan mindfulness parenting dan merupakan kunci dari pola asuh ini.

1. Menjadi Pendengar yang Baik

Ini merupakan poin dan kunci utama dalam penerapan mindfulness parenting. Menjadi pendengar yang baik bagi  anak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena menuntut kesabaran dan juga Latihan yang terus menerus.  Apalagi jika anak masih dalam kategori balita. Dengan menjadi pendengar yang baik buat anak, orang tua akan tahu  apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh anak dan mengerti akan perasaannya.

2. Menerima dengan Tidak Menghakimi

Menerima dengan tidak menghakimi jika orang tua mampu melepaskan ekspektasinya terhadap anak. Melihat dan  menilai situasi tanpa melibatkan perasaan. Baik perasaan orang tua maupun anak. Dengan demikian orang tua  dapat menerima perilaku anak tanpa harus menghakiminya sehingga mampu menerima diri anak apa adanya.

3. Regulasi Diri

Regulasi diri ini dimaksudkan agar orang tua memiliki kendali emosi yang baik. Dapat berfikir sebelum bertindak  dalam menghadapi sifat dan perilaku anak. Pada intinya jangan sampai emosi orang tua memicu perilaku otomatis  atau tindakan reaktif langsung lainnya.

4. Kasih Sayang

Wajar jika orang tua memiliki rasa tidak senang dengan pikiran dan tindakan tidak benar yang dilakukan anak.  Akan tetapi dengan pola asuh mindfulness mendorong orang tua untuk memiliki belas kasih yang lebih terhadap anak dengan melibatkan empati, pengertian dan posisi anak.

5. Memiliki Kesadaran Emosional

Contoh real dari kesadaran emosi ini adalah jika anak marah, terima jika anak memang sedang marah. Tanyakan  apa yang membuatnya marah. Begitu juga Ketika anak sedang senang, tanyakan apa yang membuatnya senang.  Dengan begitu orang tua menerapkan pola yang seimbang terhadap perilaku anak. Tidak hanya dari perilaku negatifnya semata.

Dengan cara ini pula, orang tua jadi lebih tahu tindakan apa yang harus diambilnya dengan tepat sehingga lambat  laun akan membuat orang tua dan anak sadar akan emosi satu dengan yang lain.

Manfaat Menerapkan Mindfulness Parenting

Menerapkan mindfulness parenting akan membawa sejumlah manfaat. Baik untuk orang tua maupun anak.

  • memudahkan dalam memahami dan membantu mengatasi masalah karena adanya sikap terbuka dan tidak  menghakimi.
  • Membuat komunikasi yang lebih baik dan terbuka serta memberikan lebih banyak ruang dan waktu untuk  berekspresi sehingga menumbuhkan rasa hormat antara anak dan orang tua.
  • Menjadikan orang tua dan anak lebih dekat sehingga orang tua dapat mengasuh anak dengan cara yang  diinginkan.
  • Mengurangi tingkat stres orang tua terhadap perilaku anak karena adanya keterbukaan, pemahaman dan tidak  menghakimi.
  • Membuat orang tua tidak hanya berfokus ke hal yang negatif namun ke hal yang positif juga.
  • Membantu anak dalam mengatur emosinya.
  • Membuat orang tua lebih berbelas kasih terhadap tindakan anak dalam batas yang wajar.

Penutup

Banyaknya pola pengasuhan menuntut orang tua untuk lebih selektif dalam memilih pola asuh yang
tepat untuk anak. Salah satunya mindfulness parenting yang memiliki beragam manfaat jika
menerapkannya. Pilih yang sekiranya cocok dan sesuai untuk diterapkan dalam keluarga dan terpenting
adalah konsisten dalam menerapkannya.