Lompat ke konten
mengenal dan membentuk karakter anak
Beranda » Blog » Mengenal dan Membentuk Karakter Anak

Mengenal dan Membentuk Karakter Anak

Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript

Karakter sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak, baik di masa sekarang maupun masa depan. Karakter  sejatinya sudah merupakan sifat anak yang dibawa sejak lahir. Orang tua perlu mengenal berbagai macam karakter  anak agar tidak salah dalam menerapkan pola asuh. Karakter memang tidak bisa diubah, namun bisa dibentuk oleh  lingkungan terutama orang tua. Adanya berbagai faktor dapat mengubah karakter anak. Orang tua harus paham  mengenai hal ini agar tepat dalam menerapkan metode yang sesuai dengan karakter anak.

Artikel kali ini akan membahas tentang berbagai macam karakter anak, faktor yang memengaruhinya serta  bagaimana cara membentuk karakter baik dalam diri anak.

Contents

Mengenal Karakter dan Beragam Jenisnya

Sebenarnya apa sih karakter itu? Mengutip dari KBBI, karakter adalah sifat-sifat yang berkaitan dengan kejiwaan,  akhlak, adab, tabiat dan juga budi perkerti seseorang yang memisahkan individu tersebut dengan individu lainnya. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Mulai dari yang ekspresif, pendiam, sosial, aktif, kreatif,  penyayang, mandiri dan lainnya. Dari berbagai macam karakter yang ada, setidaknya dalam dikelompokkan  menjadi 4 jenis karakter, diantaranya:

1. Sanguinis

Sanguinis merupakan salah satu jenis karakter anak yang memiliki sifat ekspresif, menyenangkan, imajinatif, sosial,  cerewet dan juga aktif. Anak dengan karakter sanguistik merupakan anak yang periang, pengambil risiko, optimis.  Anak dengan karakter ini juga mudah bosan terutama dengan aktivitas yang terlalu mengekang. Maka Anda harus  sering menghibur dan jangan terlalu mengekang.

2. Melankolis

Anak dengan karakteristik melankolis memiliki sifat yang detail, pribadi yang rapi, penuh hormat dan hati-hati.  Anak dengan karakter ini disebut juga dengan anak analitis yang memiliki pemikiran mendalam. Jarang berani  mengambil risiko, namun senang membantu dan bersosialisasi. Mereka ingin dianggap dan diajak berbicara  layaknya orang dewasa karena mereka suka belajar dan melakukan tindakan yang benar. Di sisi lain anak dengan  karakter ini memiliki kelemahan yaitu tidak suka melakukan kesalahan. Maka dukungan orang tua sangat  dibutuhkan untuk melewati kondisi anak yang sedang drop atau berada di titik terbawah.

3. Choleric

Karakteristik dari choleric adalah anak yang memiliki kemampuan untuk berfikir cepat, mandiri, kompetitif dan  tahu apa yang harus dilakukan. Selain itu juga mereka termasuk kedalam kategori yang berani mengungkapkan  pendapat dan blak-blakan.

4. Plegmatis

Terakhir, ada karakter plegmatis yang mempunyai ciri-ciri santai, sabar, menyenangkan, tidak emosional, pasif dan  introvert. Biasanya anak dengan karakter plegmatis suka untuk menunda-nunda pekerjaan karena memiliki sifat  yang masif.

Faktor yang Mempengaruhi Karakter Anak

Karakter atau sifat yang dimiliki anak merupakan bawaan dari lahir yang dapat mengalami perubahan karena  adanya beberapa faktor.

1. Lingkungan Rumah

Lingkungan rumah merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak untuk membentuk dan mengembangkan  karakternya. Dalam lingkup ini peran orang tua akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak.  Orang tua harus bisa menjadi support sistem yang baik bagi anak. Mulai dari memberikan kasih sayang, dukungan  yang positif dan juga rasa aman.

2. Lingkungan Sekitar

Faktor lainnya adalah lingkungan sekitar. Mulai dari saudara, teman, kakek nenek, tetangga dan pengaruh  lingkungan sekitar lainnya. Anak yang mengalami pengabaian akan menghambat perkembangan bahasa juga  kognitifnya. Selain itu juga akan mengganggu kepercayaan dirinya menjadi rendah.

Cara Mengenali Karakter Anak

Mengenali karakter anak bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu dan proses pengamatan yang dilakukan secara  konsisten. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengenal karakter anak.

  1. Mengamati perilakunya sehari-hari mulai dari apa saja yang disukai dan yang tidak disukai anak, bagaimana  cara anak berinteraksi dengan yang lain dan kategorikan, apakah anak cenderung introvert atau ekstrovert.
  2. Luangkan waktu berbicara bersama anak, bisa tentang perasaannya atau apapun itu. Orang tua juga bisa  menanyakan pendapatnya tentang suatu hal. Pada intinya bangun komunikasi yang baik dan terbuka dengan  anak.
  3. Berikan anak dengan suatu pertanyaan yang mampu menjelaskan tentang pemikiran dan perasaannya.  Gunakan pertanyaan yang memancing mereka mengeluarkan pendapat, bukan sekadar jawaban “Ya” atau  “Tidak”.
  4. Libatkan anak dalam berbagai aktivitas terutama aktivitas sosial agar mereka mampu beradaptasi dengan  lingkungan baru, orang baru dan lihat bagaimana interaksi sosialnya dan cara anak dalam menghadapi situasi  sulit atau tantangan yang ada.
  5. Karakter anak juga bisa dilihat dari karakter keluarganya. Biasanya karakter anak ini juga merupakan  cerminan atau representasi dari karakter keluarganya tempat dimana ia tumbuh dan dibesarkan.
  6. Terakhir adalah dengan memahami dan menyadari bahwa setiap anak itu unik memiliki karakter tersendiri  yang lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jadi hargai karakter unik si anak dengan  tidak membandingkannya dengan yang lain.

Tips Membentuk Karakter Baik dalam Diri Anak

Setelah mengenal, mengetahui ragam jenis karakter anak, faktor yang mempengaruhi dan cara  mengetahui  karakternya, berikut adalah sedikit tips tentang bagaimana cara membentuk karakter baik dalam diri anak. Perlu  diketahui juga oleh orang tua bahwa karakter mulai terlihat sejak anak berusia 6 bulan. Maka untuk membentuk  karakter baik haruslah dilakukan sejak anak usia dini.

1. Menjadi Role Model yang Baik

Tips pertama untuk membentuk karakter yang baik pada diri anak adalah dengan cara orang tua menjadi role model  yang baik bagi mereka. Orang tua bisa mencontohkannya secara langsung atau menjadi teladan dalam  kehidupan sehari-hari mereka.

2. Jangan Lupa untuk Memberikan Dorongan dan Pujian

Berikan dorongan yang baik yang positif ke anak untuk melakukan tindakan yang positif. Beri mereka pujian jika  mereka dapat menunjukkan karakter yang baik dan positif.

3. Adanya Aturan dan Batasan

Buat adanya aturan dan batasannya. Ini akan membantu anak untuk mengetahui seberapa besar tujuan atau  ekspektasi yang diharapkan terhadap dirinya. Selain itu juga dengan adanya aturan dan batasannya anak akan  belajar karakter disiplin.

4. Belajar Bertanggung Jawab

Aturan dan batasan akan membuat anak belajar tentang tanggung jawab dengan tindakan mereka. Berikan  tanggung jawab ke anak sesuai dengan usia mereka.

5. Belajar Mengatasi Masalah

Terakhir adalah dengan cara mengajarkan anak menghadapi masalah bukan menghindari masalah dengan cara  menyelesaikan masalah secara positif.

Penutup

Tidak mudah memang untuk mengenali dan membentuk karakter. Butuh proses, kedisiplinan dan pengamatan  secara terus menerus. Hanya saja orang tua harus mau mengenali karakter anak agar dapat menerapkan pola asuh dengan tepat.