Nurfi Majidi
Penulis Indscript
Pernah jajan bakso dan gorengan bayarnya pakai QRIS? Sekarang masyarakat sudah mulai familiar dengan transaksi cashless alias tanpa uang tunai. Warung-warung kecil dan penjual makanan skala gerobak pun sudah banyak yang memasang QRIS. Hampir semua transaksi cashless untuk kebutuhan sehari-hari sudah tersedia di menu handphone. Beli bensin, bayar tol, bayar parkir, beli makanan/minuman/pakaian dan semua kebutuhan konsumtif, bayar berbagai macam tagihan, bayar sekolah, bayar pajak kepada negara, semua sudah ada menunya di handphone.
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Konsep cashless society, atau masyarakat tanpa uang tunai, semakin menjadi kenyataan. Transaksi digital menawarkan kemudahan dan efisiensi, namun juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Contents
Kemudahan yang Ditawarkan Era Cashless Society
Salah satu kemudahan utama adalah kepraktisan. Transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, tanpa perlu membawa uang tunai. Selain itu, transaksi digital umumnya tercatat secara otomatis, memudahkan pemantauan pengeluaran dan pemasukan. Keamanan juga menjadi nilai tambah, karena risiko kehilangan uang tunai berkurang.
Peluang dalam Pengelolaan Keuangan Keluarga
- Pencatatan Keuangan yang Lebih Rapi: Aplikasi keuangan digital memungkinkan pencatatan transaksi secara otomatis, sehingga keluarga dapat memantau arus keuangan dengan lebih akurat.
- Anggaran yang Lebih Terkontrol: Dengan data transaksi yang tercatat, keluarga dapat membuat anggaran yang lebih realistis dan efektif.
- Investasi yang Lebih Mudah: Platform investasi digital memudahkan akses ke berbagai instrumen investasi, memungkinkan keluarga untuk mengembangkan aset mereka.
- Promo dan Diskon: Banyak penyedia layanan pembayaran digital menawarkan promo dan diskon, yang dapat dimanfaatkan untuk menghemat pengeluaran.
Tantangan yang Harus Disikapi dengan Bijak
Namun, era cashless society juga menghadirkan tantangan yang perlu diwaspadai:
- Perilaku Konsumtif: Kemudahan transaksi dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak terkontrol. Apalagi saat ini semua kebutuhan konsumsi muncul di layar handphone. Promo dan diskon yang menarik juga selalu mewarnai transaksi online. Transaksi digital menawarkan cara berbelanja dan melakukan pembayaran dengan cepat, murah dan lengkap.
- Kesulitan Mengontrol Pengeluaran: Tanpa uang tunai, terkadang sulit untuk menyadari seberapa banyak uang yang telah dihabiskan. Kemudahan bertransaksi cashless menjadikan pengeluaran uang secara digital terasa lebih ringan dan rentan lepas control.
- Risiko Keamanan Digital: Ancaman penipuan online dan kebocoran data pribadi menjadi risiko yang perlu diperhatikan.
- Kurangnya Literasi Keuangan Digital: Tidak semua anggota keluarga memiliki pemahaman yang cukup tentang cara mengelola keuangan digital dengan aman.
Tips Mengelola Keuangan Keluarga di Era Cashless Society
Berikut beberapa tips untuk mengelola keuangan keluarga di era cashless society:
- Buat anggaran bulanan yang realistis untuk kebutuhan konsumtif, alokasi perencanaan kebutuhan keuangan di masa depan.
- Batasi penggunaan kartu kredit dan hindari utang yang tidak perlu. Harus diingat uang dari kartu kredit, paylater dan pinjaman lainnya adalah bukan uang kita sendiri, itu adalah utang.
- Edukasi seluruh anggota keluarga tentang risiko dan manfaat transaksi digital.
- Selalu periksa riwayat transaksi secara berkala. Gunakan aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran dan pemasukan. Rekening koran bulanan bisa diminta melalui aplikasi keuangan yang digunakan. Aktifkan notifikasi transaksi untuk memantau setiap pengeluaran.
- Pilih layanan keuangan digital yang terpercaya.
- Gunakan menu lain yang bisa digunakan untuk mengelola keuangan secara lebih terkontrol khususnya aplikasi mobile banking. Ada menu transaksi terjadwal untuk secara otomatis mendebet rekening uang belanja dan mengkreditkan ke rekening tabungan untuk perencanaan. Jadi sebelum kita menggunakan untuk keperluan konsumsi mobile banking akan memindahkan sejumlah saldo yang ditetapkan untuk keperluan perencanaan keluarga jangka panjang. Ada juga menu untuk pembayaran zakat infak dan sedekah yang bisa distel otomatis. Dengan demikian perencanaan keuangan tetap terjaga, kebutuhan konsumtif lebih terkontrol dan kewajiban bayar zakat infak dan sedekah tetap terlaksana.
PENUTUP
Dengan menyikapi era cashless society dengan bijak, keluarga dapat memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan dengan tetap menjaga stabilitas keuangan dan tetap bisa melakukan perencanaan kebutuhan keuangan masa depan.