Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Bagaimana cara mengatur keuangan yang baik? Topik ini seakan tidak pernah lepas dari tajuk perbincangan apalagi di tengah masyarakat modern yang sarat akan pengaruh gaya hidup materialistik.
Meski sudah banyak teori tentang cara mengatur keuangan, namun tidak sedikit pula yang belum berhasil untuk menerapkannya. Maka dari itu, perlu terlebih dahulu pemahaman dan tujuan dari pengelolaan keuangan sebelum menerapkannya.
Setidaknya ada beberapa prinsip yang perlu Anda ketahui agar kondisi keuangan menjadi lebih baik. Dalam hal ini agar terwujudnya suatu kondisi keuangan yang sakinah. Lantas seperti apa sakinah finansial tersebut? Simak pemaparannya sebagaimana berikut!
Contents
Apa Itu Sakinah Finansial ?
Sakinah finansial adalah suatu kondisi finansial yang mana di dalamnya sudah terdapat rasa puas akan harta atau uang yang dimiliki. Sakinah yang berarti tenang, menggambarkan sebuah kondisi keuangan yang tenang dan berkah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Berapa pun uang yang didapat akan selalu terasa cukup untuk memenuhi kebutuhan. Tentunya kondisi ini tidak akan tercapai jika tidak adanya pedoman atau prinsip yang kuat dalam mengatur keuangan dengan baik.
Selain dari segi pengelolaan yang baik kondisi sakinah finansial juga harus diimbangi dengan rasa syukur dan tawakal terhadap Zat Yang Maha Pemberirezeki. Tidak hanya sebatas itu saja namun, upaya untuk menambah income juga diperlukan jika memang selama ini income yang didapat belum mampu untuk mencukupi kebutuhan utama keluarga.
Apakah Sama antara Sakinah Finansial dengan Financial Freedoom?
Baik sakinah finansial dan financial freedom memiliki kesamaan yaitu tentang bebas finansial. Namun, diantara keduanya memiliki makna atau arti yang berbeda. Jika financial freedom lebih mengarah kepada kebebasan bekerja dan memiliki passive income untuk mencukupi kebutuhan hidup, lain halnya dengan sakinah finansial.
Sakinah finansial erat kaitannya dengan sifat dan sikap seseorang terhadap harta yang dimiliki. Adanya sifat qana’ah dalam diri yaitu sifat merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Mampu menempatkan harta (uang) sesuai porsinya. Hilangnya rasa kekhawatiran akan harta yang dimiliki. Tidak merasa kekurangan di saat harta sedikit serta tidak lupa diri di saat memiliki harta yang banyak.
Prinsip Dasar Cara Mengatur Keuangan Menuju Sakinah Finansial
Setidaknya ada 3 prinsip dasar cara mengatur keuangan agar kondisi keuangan keluarga bisa mencapai titik sakinah finansial. Ketiga prinsip ini mengacu pada skala prioritas.
1. Kebutuhan Pokok (Necessity)
Cara mengatur keuangan yang pertama yaitu dengan mengalokasikannya untuk pemenuhan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Suatu kebutuhan yang jika tidak dipenuhi akan membahayakan jiwa, agama, akal (ilmu), keturunan dan harta itu sendiri
2. Kebutuhan Sekunder (Needs)
Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, selanjutnya kebutuhan sekunder. Kebutuhan ini mencakup segala sesuatu yang mampu mengurangi hajat seseorang atau beban hidup. Semisal kendaraan yang layak, pakaian layak pakai dan sebagainya.
3. Kebutuhan Pelengkap atau Tersier (Luxuries)
Terakhir, ada kebutuhan pelengkap atau tersier. Ini merupakan kebutuhan pelengkap untuk menyempurnakan kehidupan. Kebutuhan ini bisa dikonsumsi dalam batas yang wajar dan dengan tujuan kebaikan. Pada dasarnya dengan menerapkan prinsip pemenuhan kebutuhan pokok dan sekunder pun sudah mampu mewujudkan kondisi sakinah finansial. Pada prinsipnya sakinah finansial akan mudah tercapai jika kondisi keuangan berada pada posisi seimbang atau surplus. Ketika pengeluaran lebih kecil dibanding pemasukan.
Tahapan Menuju Sakinah Finansial
Dengan mengetahui prinsip sakinah finansial, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana untuk menuju kondisi tersebut. Ini merupakan cara praktis mengatur keuangan secara sederhana yang berpedoman pada prinsip di atas.
Managing Income
Langkah sederhana yang bisa dilakukan pertama kali adalah dengan mengelola pendapatan atau income. Fokuskan terlebih dahulu pada niat yang benar saat mencari rezeki (bekerja). Carilah hanya rezeki yang halal dan baik. Selain itu untuk memperlancar rezeki, Anda bisa memulai bekerja di waktu pagi dan jangan lupa untuk selalu menyambung tali silaturrahim.
Managing Needs
Selanjutnya yaitu mengelola pengeluaran. Di sini membutuhkan kecermatan dan juga pengendalian diri. Usahakan pengeluaran ini berdasarkan skala prioritas. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Usahakan pengeluaran juga berprinsip pada yang halal dan thayyib. Hal ini bertujuan untuk mencari keberkahan di setiap rezeki yang didapat. Anggarkan juga dalam managing needs ini untuk alokasi zakat, shadaqah, infak, wakaf dan persiapan waris. Terpenting dari langkah ini adalah menerapkan atau menumbuhkan sifat qana’ah. Merasa cukup dengan rezeki yang didapat. Dalam artian pandai dalam mensyukuri nikmat yang telah didapatkan.
Managing Dreams
Langkah berikutnya adalah mengelola impian yaitu dengan cara budgeting. Menabung untuk memenuhi keinginan atau impian yang dimiliki. Pada tahapan ini diperlukan juga muhasabah dan tobat untuk menyeimbangkan diri agar tidak terlalu berlebihan dalam penggunaan harta benda yang dimiliki. Kecuali untuk tujuan kebaikan.
Muhasabah dan tobat juga membantu mengoreksi atau menginstropeksi diri apakah setiap perbuatan yang dilakukan masih dalam koridor yang baik atau sudah menyeleweng.
Managing Deficits and Surpluses
Langkah keempat ini, bagaimana mengelola keuangan yang berada pada kondisi minus atau defisit dan juga pada kondisi surplus. Kuncinya terletak pada rasa syukur. Ketika kondisi sedang defisit sebaiknya lebih banyak bersabar dan mencoba mencari tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Begitu juga sebaliknya, jika kondisi keuangan surplus harus mampu menghemat dan menyisihkan sebagian untuk ditabung atau diinvestasikan.
Managing Contingency
Terakhir adalah mengelola hal-hal yang tidak terduga yang akan terjadi di masa akan datang. Jika memiliki dana lebih, Anda bisa mengalokasikannya untuk investasi, dana pensiun, asuransi dan juga dana pendidikan.
Kesimpulan
Demikianlah ulasan terkait prinsip dan tahapan cara mengatur keuangan agar bisa menuju kondisi sakinah finansial. Meskipun kriteria dan tingkatan setiap keluarga itu berbeda-beda dalam mengatakan kapan mereka sudah berada pada kondisi sakinah finansial. Namun, dengan berpedoman pada prinsip di atas, berapa pun pendapatan yang dimiliki bisa menuju pada kondisi sakinah finansial.