Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Mengatasi anak yang suka berbicara kasar tidak bisa dilakukan secara asal. Orang tua perlu tahu apa penyebab anak suka berbicara kasar sehingga dapat menemukan solusi yang tepat. Salah dalam mengatasi perilaku anak yang kurang baik akan berdampak buruk bagi kehidupannya. Anak bisa menjadi tidak terkendali dan justru malah menentang. Artikel kali ini akan mengulas apa saja yang menjadi penyebab anak berbicara kasar, dampaknya dan juga cara mengatasinya. Simak ulasannya sebagaimana berikut.
Contents
Penyebab Anak Suka Berbicara Kasar
Ketika anak berbicara kasar, bukan berarti dia yang salah seutuhnya. Kadang kala anak yang berbicara demikian tidak mengetahui arti perkataannya, terutama untuk anak-anak yang masih balita yang masih suka meniru. Setidaknya ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak suka atau sering berbicara kasar, diantaranya adalah
1. Faktor Lingkungan yang Kurang Baik
Faktor pertama yang mempengaruhi seorang anak berbicara kasar adalah lingkungan, terutama di lingkungan keluarga sendiri. Anak bisa jadi meniru perilaku saudaranya, orang dewasa di sekitarnya yang berbicara kasar.
2. Pergaulan
Pergaulan juga bisa menjadi penyebab anak berbicara kasar. Seperti lingkungan pergaulan anak yang tidak baik, sering menggunakan bahasa yang kasar dan kotor. Anak cenderung mengikuti lingkungan pergaulannya agar dirinya diterima dan mendapat teman di lingkungannya tersebut. Terkadang anak juga sekadar ikut-ikutan tanpa tahu arti dari ucapan atau kata yang diucapnya.
3. Menginginkan Perhatian
Berbicara kotor bisa jadi ajang anak untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya atau orang-orang disekitar. Anak yang melakukan hal seperti ini biasanya dia merasa diabaikan, tidak diperhatikan. Oleh karena itu mereka mencari cara untuk mendapatkan perhatian, salah satunya dengan berbicara kasar.
4. Tidak Tahu Cara Mengekspresikan Emosi
Berbicara kasar menjadi sarana bagi anak untuk mengekspresikan diri. Anak yang belum tahu cara mengekspresikan dan mengelola emosi, sehingga berbicara dengan kasar. Bahkan mereka tidak tahu apa arti dari kata yang diucapkannya. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan cara mengekspresikan emosi dengan tepat.
5. Adanya Pengaruh Media
Adanya pengaruh media juga berdampak buruk terhadap kosa kata anak. Terutama anak balita yang meniru ucapan kasar yang ada di media tersebut tanpa tahu artinya. Tidak hanya anak balita, anak yang menginjak usia ABG pun terkadang melakukan hal terbut.
Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbicara Kasar
Tidak mudah memang untuk mengubah kebiasaan anak yang suka berbicara kasar. Butuh kesabaran dalam mengubah kebiasaan berbicara anak. Berikut beberapa cara yang diterapkan orang tua untuk mengubah perkataan anak yang kasar.
1. Menjadi Teladan yang Baik
Cobalah menjadi teladan yang baik untuk anak. Bisa jadi anak berbicara kasar karena orang-orang di sekitar terutama keluarga ada yang berbicara kasar dan anak menirunya. Jika memang di lingkungan keluarga ada, cobalah untuk mengajak semua keluarga untuk tidak berbicara kasar. Karena lingkungan terutama keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kebiasaan anak.
2. Fokus Perhatikan Anak Saat Berbicara
Ketika anak berbicara, usahakan untuk memperhatikan dengan seksama, fokus pada anak dan tidak melakukan hal lain. Dengan cara seperti itu anak merasa diperhatikan dan dihargai. Kurang diperhatikan bisa menjadi penyebab anak berbicara kasar karena mencari perhatian.
3. Ajak Anak Berbicara
Jika anak masih suka berbicara kasar, cobalah untuk mengajak anak berbicara. Ada kalanya anak yang masih balita belum mengerti apa yang diucapkan. Masalah seperti ini orang tua bisa memberi nasihat pada anak untuk tidak berbicara kasar dan memberinya pengertian. Sedangkan untuk anak yang sudah dapat berfikir, cobalah untuk mengajaknya bicara dari hati ke hati kenapa dia berbicara kasar. Cari tahu alasannya dan ajaklah untuk berfikir mengapa harus berhenti bicara kasar. Jika anak memiliki masalah, coba dengarkan dan berikan ia nasihat atau solusi.
4. Ajari Anak Mengelola Emosi
Kadang anak yang berbicara kasar merupakan luapan dari emosinya. Anak tidak tahu harus bagaimana dan tidak tahu cara mengelola emosinya dengan baik. Orang tua bisa mengajak untuk mengenali emosi dan mencoba membantu untuk menenangkannya tanpa harus berbicara kasar.
5. Batasi Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget yang berlebihan sangat berdampak buruk bagi anak. Apalagi jika anak menggunakannya tanpa didampingi orang tua. Anak akan bebas melihat apa saja yang mereka kehendaki tanpa adanya kontrol kendali. Hal semacam inilah yang sangat membahayakan karena tidak adanya pengawasan dari orang tua, apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar dan apa yang mereka tonton. Tontonan yang kurang mendidik semacam penggunaan bahasa yang kasar, cara berbicara yang kasar menjadi konsumsi anak dan lambat laun bisa mempengaruhi perilaku atau kebiasaan anak.
6. Perbanyak Kosa Kata
Cara lain agar anak berhenti berbicara kasar adalah dengan menambah kosa katanya. Orang tua dapat membacakan buku cerita sebagai solusi untuk menambah kosa kata baru anak. Selain itu juga dapat mengajaknya menonton cerita dengan didampingi orang tua.
7. Imbang dalam Memuji dan Memberikan Hukuman
Orang tua perlu bersikap tegas namun juga harus welas asih. Berikan hukuman jika memang anak berbicara diluar batas dan jangan lupa juga untuk memuji jika anak mampu mengurangi atau bahkan sudah tidak berbicara kasar. Beri anak apresiasi atas kegigihan anak dalam mengubah perilaku buruknya.
Dampak Buruk Berbicara Kasar
Berbicara kasar tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan dan orang sekitar namun juga pelakunya. Bahkan sangat berdampak pada kehidupannya di masa depan jika anak tidak berhenti berbicara kasar.
1. Berpengaruh Terhadap Hubungan Sosial
Berbicara kasar tentu akan berpengaruh terhadap hubungan seseorang dengan orang yang diajak bicara. Secara tidak langsung jika berbicara kasar menjadi sebuah kebiasaan dan terus dibawa hingga anak beranjak dewasa akan berpengaruh pada hubungan sosialnya. Perilaku tidak terpuji ini akan menyebabkan anak dijauhi oleh orang sekitar bahkan bisa dikucilkan.
2. Menciptakan Citra yang Negatif
Selain berdampak pada hubungan sosial yang kurang baik, berbicara kasar juga mampu menciptakan citra yang negatif dalam diri anak. Kebanyakan orang akan mengaggapnya buruk sekalipun anak mulai berubah dan akan sangat sulit untuk mengembalikan citra diri.
3. Perkembangan Emosional Terganggu
Anak yang suka berbicara kasar, bisa menjadi pertanda bahwa keadaan emosionalnya terganggu. Anak tidak mampu mengelola emosinya dengan baik dan anak membutuhkan pendampingan untuk pengelolaan emosi yang lebih baik lagi.
Kesimpulan
Itulah beberapa penyebab anak berbicara kasar. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan ketika anak berbicara kasar. Tidak asal dalam mengatasi ataupun memarahinya. Mencari penyebabnya terlebih dahulu merupakan cara yang efektif untuk mengatasi anak yang suka berbicara kasar.