Lompat ke konten
manajemen keuangan untuk remaja
Beranda » Blog » Manajemen Keuangan Bagi Remaja

Manajemen Keuangan Bagi Remaja

Anita Dwi Oktavianti
Penulis Indscript

Manajemen keuangan adalah bagaimana cara mengelola keuangan. Pengelolaan keuangan ini meliputi kegiatan  mengatur, merencanakan, dan mengendalikan penggunaan keuangan. Mengapa keuangan perlu diatur? Tentunya  untuk kita bisa menentukan penggunaan keuangan secara efektif dan efisien bukan ibarat pepatah besar pasak  daripada tiang, lebih besar pengeluaran daripada pemasukan.

Manajemen keuangan digunakan untuk mengontrol dan mengendalikan keluar masuknya uang yang digunakan, apakah digunakan untuk kegiatan konsumtif atau produktif.

Contents

Pentingnya Mengajarkan Manajemen Keuangan Bagi Remaja

Remaja menjadi target yang banyak dibidik. Mereka adalah generasi penerus suatu bangsa sehingga sedari dini  mereka disiapkan untuk menjadi pribadi yang baik, berakhlak dan cerdas. Pentingnya mengajarkan manajemen  keuangan ini bagi mereka karena mereka kelak akan menjadi dewasa. Pembentukan berbagai karakter dibentuk  sedari dini. Di masa remaja yang banyak bergejolak mereka harus didampingi dan banyak diarahkan menuju kebaikan dan perbaikan.

Remaja perlu mempelajari manajemen keuangan ini untuk membangun dan membentuk kebiasaan sebagai dasar  perjalanan mengelola keuangan mereka di masa depan. Mengelola  keuangan dengan bijak dan bertanggung jawab adalah tujuan dari manajemen keuangan remaja ini.

Tips Manajemen Keuangan Bagi Remaja

Manajemen keuangan perlu dibentuk untuk mengontrol segala pemasukan dan pengeluaran keuangan. Menjaga  kesehatan keuangan sama pentingnya pula menjaga kesehatan tubuh. Berikut tips yang bisa digunakan remaja  dalam mengelola keuangan mereka.

1. Catat semua penggunaan keuangan.

Mencatat penggunaan keuangan itu penting untuk menjaga stabilitas keuangan. Masih remaja kenapa harus  disusahkan dengan mencatat keuangan? Mencatat keuangan di sini mencakup membuat anggaran untuk satu bulan  ke depan. Buatlah skala prioritas dan ingatlah gunakan uang sesuai anggaran dan kebutuhan yang penting bukan  sesuai keinginan menuruti kemauan gaya hidup kita.

2. Jangan lupa menabung.

Menabung itu penting, lho, sebagai investasi kita di masa mendatang atau di kala kesulitan dana. Ambillah 10% dari  pendapatan untuk disimpan dan ditabung. Tentukan pula tujuan menabung itu goal nya untuk apa. Misal untuk  mempersiapkan dana darurat, membeli barang yang diimpikan atau untuk mempersiapkan biaya sekolah.

3. Kontrol keuangan

Kendalikan dan kontrol selalu penggunaan uang kita. Berhematlah agar bisa tercukupi kebutuhan kita. Sesekali  boleh memanjakan diri kita untuk menikmati hidup dengan misalnya membeli makanan favorit. Kendalikan juga  saat belanja kebutuhan seperlunya saja dan jangan kalap. Tidak usah tergoda dan iri teman yang bergaya hidup hedon karena belum tentu itu uangnya, bisa jadi pula itu uang hutangan. Ingat tetap syukuri kondisi kita karena  yang di bawah kita lebih banyak bahkan untuk makan pun kesusahan.

4. Jangan bermudah-mudahan berhutang.

Jangan memaksakan diri kita mengikuti semua keinginan nafsu kita atau keinginan orang lain. Karena semuanya itu  berujung kepada berhutang. Ingatlah berhutang itu bukan hanya menikmati uang tapi kita ada kewajiban untuk  mengembalikannya. Selain itu, jika terbersit keinginan berhutang maka pikir matang-matang adakah dana untuk  mengembalikan. Jika tidak ada dan hanya gali lubang tutup lubang maka itu hanya akan membuat beban finansial  bertambah dan akhirnya bisa membuat kita stres.

5. Belanja secukupnya dan manfaatkan promosi penjualan.

Memanfaatkan promo penjualan dan diskon produk itu tidak hanya para emak tapi juga anak kost seperti saya dulu.  Dulu saat saya butuh piring atau gelas biasanya beli deterjen yang langsung berhadiah piring atau gelas.  Lumayankan? Hemat dan irit keuangan. Nah, para remaja juga bisa kok memanfaatkan momen indah ini. Sekali  mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Tantangan Manajemen Keuangan di Era Digital

Era digital adalah masa kenikmatan. Kita bisa menikmati kehidupan karena semuanya dipermudah dengan  digitalisasi. Hanya saja diantara kenikmatan akan selalu ada kekurangannya yaitu kesengsaraan jika kita tidak  berhati-hati. Tantangan di era digital yang sangat menggiurkan tentu saja berkaitan dengan kesenangan dan berujung kepada keuangan. Di sinilah letak manajemen keuangan dibutuhkan dalam proses kehidupan kita.

1. Maraknya penipuan online

Penipuan melalui media internet atau digital banyak bermunculan. Para penipu membidik targetnya dengan bagus.  Sasarannya tidak hanya orang dewasa yang mudah dikelabui tapi juga para remaja yang mereka belum bisa menakar  resiko terhadap suatu masalah. Contohnya penipuan melalui akun media sosial, pemerasan karena terjerat  pornografi, iklan dan penawaran online, kontes, beasiswa, dan penipuan peluang kerja melalui telepon atau  internet.

2. Pinjol merajalela.

Iklan pinjol banyak bertebaran di internet bahkan whatsapp sebagai sarana komunikasi yang banyak digunakan di  Indonesia pun sering menampilkan iklan ini. Iklan mereka sungguh menarik. Jika ada keisengan ingin memencet  iklan pinjol segera urungkan. Banyak kasus yang terjadi akhirnya mereka terjerat hutang jutaan bahkan ratusan  juta. Coba bayangkan remaja yang belum bekerja terjerat jutaan bahkan ratusan juta, dari mana akan dibayar hutang pinjol ini?

Hutang pokok bisa segera dibayar tapi hutang ribanya (bunganya) justru yang menganak sungai tidak ada habis- habisnya. Inilah kesalahan yang terjadi. Para orang tua diharapkan selalu mengingatkan anak-anaknya untuk  senantiasa waspada dari pinjol ini.

3. Judi online berkedok game online.

Waspada terhadap judi online yang semakin mengibarkan sayapnya. Permainan game online yang disusupi judi  online telah banyak memakan korban. Remaja yang suka tantangan terkadang tidak bisa membedakan antara judi  dan game online.

Beberapa game online menyediakan layanan berbayar untuk mengakses berbagai fitur atau item di dalamnya.  Bedanya dengan judi online terletak pada top up saldo yang digunakan untuk mempertaruhkannya.
Perhatikan ciri judi berkedok games ini yaitu:

  • Lisensi atau regulasi. Game yang terindikasi judi tidak memiliki lisensi atau regulasi yang jelas.
  • Top up (pembayaran) dan withdraw (penarikan) hadiah dengan uang sungguhan.
  • Penawaran hadiah menggiurkan.
  • Tampilan judi online kadang dibuat seperti games online yang menarik.

Penutup

Manajemen keuangan penting diajarkan kepada para remaja. Pelajaran ini tidak terdapat pada kurikulum sekolah  maka seyogianya para orang tua mawas diri dan membimbing anak-anaknya dalam segala hal, salah satunya adalah  manajemen keuangan.

Ajarkan tips bagaimana remaja mengelola keuangan mereka dan tentunya juga menjelaskan resiko dan tantangan  berbagai permasalahan keuangan di era digital ini sebagai bekal kehidupan mereka. Ajak diskusi para remaja untuk  menganalisa berbagai permasalahan berkaitan manajemen keuangan agar kelak mereka bijak dalam mengelola keuangan mereka.