Amalia Maurizka
Penulis Indscript
Kabupaten Lebak memiliki keistimewaan dari sisi kulinernya, Kabupaten Lebak jarang terekspos sehingga tidak terlalu banyak yang tahu tentang ciri makanan khas tersebut. Jenis makanan di Kabupaten Lebak memang tidak beraneka ragam dengan daerah lainnya. Makanan khas Kabupaten Lebak selama ini lebih banyak didominasikan dengan makanan tradisional. Makanan khas dari Kabupaten Lebak memiliki citra rasa, leumeung merupakan salah satu kuliner tradisional khas Malingping. Makanan ini dibuat dari beras ketan yang diberikan bumbu dan dicampur dengan santan.
Proses memasak leumeung terlihat unik karena dilakukan dengan cara memasukan adonan beras ketan dan santan kedalam bilah-bilah bambu, kemudian dibakar diatas bara api sampai matang. Leumeung disajikan dalam kondisi hangat, setelah bambu dibuka dan memberikan pengalaman rasa yang istimewa.
Contents
Sejarah Leumeung
Sejarah leumeung belum sepenuhnya terungkap, keberadaan makanan ini sudah dipercaya sejak lama sehingga menjadi bagian penting dalam upacara adat, seperti acara syukuran dan selamatan. Leumeung sebagai simbol kemakmuran dan rasa syukur atas hasil bumi yang berlimpah. Melestarikan dan memperkenalkan leumeung kepada generasi muda, Pemerintah Kabupaten Lebak mengadakan festival leumeung dalam rangka memperingati hari jadi Lebak. Ketika ada acara ini memiliki tujuan untuk menjaga warisan kuliner dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap makanan tradisional.
Ciri Leumeung
1. Terdiri dari bahan dasar alami yang terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan kelapa kental. Leumeung menawarkan citra rasa yang gurih dan autentik tanpa bahan tambahan pengawet.
2. Adonan beras ketan dan santan dimasukan ke dalam bilah bambu yang dilapisi daun pisang, lalu dipanggang di atas bara api. Proses memasak tradisional ini menciptakan aroma dan citra rasa yang unik.
3. Tekstur leumeung yang kenyal dan lembut menjadi daya tarik sendiri dan sajian yang menggugah selera.
4. Pembakaran leumeung menggunakan bambu yang menghasilkan aroma wangi alami, perpaduan daun pisang, santan, dan beras ketan yang matang dengan sempurna.
5. Leumeung disajikan secara hangat, langsung dibuka dari bambunya dan memberikan sensasi rasa di lidah.
6. Proses pemasakan yang secara alami, leumeung memiliki ketahanan cukup lama sehingga sering menjadi perbekalan untuk perjalanan jauh.
Membuat leumeung secara relatif dan sederhana. Beras ketan tercampur bumbu rempah yang telah diaduk bersama santan ke dalam bambu yang berlapis daun pisang muda. Cara membakarnya harus hati-hati jangan sampai bambu terbakar habis. Namun, dengan cara memasaknya ada sedikit kendala sehingga tidak bisa dikemas dengan baik.
Leumeung dapat ditemukan dengan mudah di berbagai tempat. Leumeung adalah salah satu oleh-oleh khas daerah, kelezatan leumeung yang autentik menjadi buruan bagi para wisatawan dan masyarakat setempat. Leumeung adalah salah satu jenis makanan yang berasal dari beras ketan. Tidak hanya dikenal yang bentuknya, makanan tersebut memiliki tampilan yang cukup menarik seperti berbentuk tabung. Karena sangat dikenal ciri khas, tidak heran jika leumeung banyak diburu sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang dari Lebak Banten.
Festival ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan leumeung sebagai ikon kuliner lokal. Tetapi untuk menjaga eksistensi makanan tradisional di tengah perkembangan tradisional. Festival leumeung yang sering diadakan secara rutin oleh Pemerintah Kabupaten Lebak bisa menjadi wadah masyarakat yang menikmati hidangan tradisional. Acara festival biasanya diselenggarakan di Alun-Alun, daerah Kecematan Malingping dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Lebak.
Penutup:
Ciri khas makanan Lebak yang berasal dari Rangkasbitung dan sekitarnya adalah leumeung. Makanan khas yang terbuat dari beras ketan yang sudah dibumbui, lalu dimasukkan ke dalam bilah bambu kemudian dibakar sampai matang.