Di artikel sebelumnya yang berjudul 5 Cara Menulis Buku bagi Pemula Termasuk IRT, sudah dijelaskan kalau siapa saja bisa jadi penulis. Entah Anda ibu rumah tangga (IRT), remaja, dan usia berapa pun.
Namun, sebagai penulis harus memiliki ilmu dan etika. Selain menghasilkan tulisan yang menarik, seorang penulis harus menjaga sikapnya agar kerja sama dengan pihak penerbit selalu terjalin dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang jangan coba Anda lakukan jika tidak ingin mendapatkan label “penulis yang menyebalkan”.
Satu, jangan terlalu sering bertanya, “Kapan buku saya terbit?”
Tidak jarang, penulis yang baru saja menerima berita ACC langsung bertanya soal jadwal terbit. Ada baiknya Anda melewati proses mulai editing, memilih cover, proofread, baru menanyakan rencana naik cetak. Kecuali Anda sudah tidak mendapatkan kabar sekitar satu bulan setelah informasi ACC, maka tanyakan kepada editor dengan kalimat yang santun.
Dua, bersikap kooperatif dengan editor.
Beberapa penulis tidak mau naskahnya diganti sesuai masukan dari editor. Sementara editor justru bertugas membuat hasil tulisan Anda kian memikat pembaca. Kalaupun ada koreksi yang kurang setuju, sampaikan baik-baik argumen Anda ke editor mengapa pada bagian tertentu jangan diganti.
Tiga, tidak taat kepada deadline yang sudah disepakati.
Anda harus mengatur waktu agar pada tanggal tersebut, naskah sudah diterima oleh editor. Jika Anda tepat waktu, tidak menutup kemungkinan editor akan menyukai kinerja Anda.
Empat, memaksa harus menggunakan cover pilihan Anda.
Sebagai penulis, Anda memiliki hak untuk menyampaikan pilihan cover. Tetapi keputusan terakhir ada di pihak penerbit yang juga memikirkan selera pasar. Yakin saja kalau cover tersebut mampu mencuri perhatian pembaca.
Lima, tidak menjaga hubungan baik dengan editor jika buku sudah terbit.
Jika hubungan Anda baik dengan pihak penerbit, kelak editor akan menghubungi Anda jika ada proyek buku baru. Maka, Anda harus menempatkan editor sebagai sahabat untuk menuju pintu sukses Anda sebagai penulis buku.
Terus menulis!
Agar mudah diingat, Anda bisa mencatat lima hal di atas di Agenda Remaja Prestatif. Isinya apa aja sih? Ada catatan khusus tugas sekolah, tugas rumah, tugas untuk diri sendiri, rasa syukur hari ini agar selalu bahagia, rasa sedih hari ini agar jadi pelajaran, keburukanku dan kebaikanku untuk belajar melakukan evaluasi diri, hingga kata mutiara sebagai media belajar menulis.
Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.
Siap jadi penulis yang nggak menyebalkan, ya!