Lompat ke konten
Mengenal Hook dalam Pembuatan Konten
Beranda » Blog » Mengenal Hook dalam Pembuatan Konten

Mengenal Hook dalam Pembuatan Konten

Adila Rarasthika
Penulis Indscript

Pada saat menggunakan media sosial, kita sering menjumpai video yang menarik untuk ditonton. Bahkan ada video  dengan durasi beberapa menit, yang membuat kita tetap bertahan untuk melihatnya sampai tuntas. Ternyata ada  satu unsur dalam pembuatan konten yang perlu digunakan agar membuat aundience bertahan di tiga detik pertama  yaitu hook.

Contents

Apa itu Hook?

Hook memiliki arti sebuah kalimat pembuka dalam konten yang bertujuan untuk menarik audience agar melihat konten hingga tuntas. Bisa dikatakan dalam hitungan detik saja di awal konten video, seseorang bisa memutuskan  untuk melihat lebih lanjut atau mengabaikan dengan mencari video lain yang lebih menarik. Maka dari itu, sebelum  membuat konten ada baiknya menyiapkan hook yang menarik agar lebih banyak orang yang mau melihat video kita.

Ketika membuat hook diperlukan kreativitas dan latihan yang konsisten. Butuh trik dalam menyiapkan kalimat jitu  yang mampu membius audience. Sebab bila seseorang sudah terhipnotis dengan hook bisa dipastikan akan  melakukan hal lain yang bermanfaat untuk media sosial kita. Sebagai contoh, audience akan memberikan like,  komentar, save postingan bahkan membagikan ke media sosialnya masing-masing.

Cara Membuat Hook untuk Konten Agar Mudah Viral

Berikut 7 contoh membuat hook yang mudah diterapkan dalam membuat konten.

Pertama, menggunakan kalimat yang mengandung narasi

Melalui kalimat narasi atau cerita dari pengalaman bisa dijadikan ide untuk membuat hook. Penonton cenderung  ingin mendengar hingga selesai cerita pengalaman yang kita sampaikan. Bisa menceritakan pengalaman yang  menyenangkan, menyedihkan atau sebagainya. Contoh: “Ini pengalaman pertamaku pergi ke luar negeri seorang diri.”

Kedua, memulai konten dengan data atau fakta

Trik yang dilakukan dengan menyampaikan data atau fakta yang telah diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh  melalui riset atau mencari referensi yang sesuai isi konten video. Hal ini membuat audience penasaran dan memicu  untuk berpikir. Meski terkadang ada juga konten yang kurang baik untuk dicontoh, menggunakan fakta asal atau  data yang kurang valid, hanya untuk menarik perhatian penonton. Contoh: “Menurut data statistik ternyata 6 dari 10 orang Indonesia tidak suka membaca buku.”

Ketiga, diawali dengan kalimat berupa pertanyaan

Kalimat pertanyaan yang digunakan di awal video bisa berupa suatu hal yang  erhubungan dengan isi konten. Cukup  efektif untuk membuat audience terpikat dan penasaran. Misalnya, “Benarkah dengan uang 2 juta rupiah  saja kita sudah bisa liburan ke Thailand?”

Keempat, menggunakan kalimat yang berupa kutipan

Pembuka konten juga bisa dilakukan dengan mengucapkan kalimat kutipan dari tokoh ternama atau orang yang  expert di bidang yang sesuai tema video kita. Contohnya, membahas tentang finansial atau keuangan. Benjamin  Fraklin pernah berkata, “Hati-hatilah dengan pengeluaran kecil karena keretakan kecil bisa menenggelamkan kapal  yang besar.”

Kelima, memakai unsur panduan

Tutorial atau panduan yang berisi langkah-langkah informatif bisa digunakan untuk membuat konten. Biasanya  dirincikan urutan untuk melakukannya, sehingga penonton senang mendapatkan hal informatif dari konten video  tersebut. Misalnya dengan kalimat hook, “Ternyata seperti ini caranya bisnis online dari rumah tanpa modal apa  pun.”

Keenam, menggunakan kalimat negatif

Hook dengan kalimat negatif cukup banyak bertebaran di beranda media sosial. Sangat efektif membuat penonton  bertanya-tanya dan mencari tahu alasannya melalui konten video tersebut. Contoh: “Stop lakukan ini kalau kamu  nggak mau akhir bulan boncos!”

Ketujuh, menerapkan kalimat hiperbola

Unsur kalimat hook yang digunakan menggambarkan sesuatu hal yang berlebihan dan terkadang kurang masuk  akal. Hal ini membuat penonton terlalu sulit untuk memahami namun tetap menimbulkan rasa penasaran. Contoh:  “Hampir pingsan gara-gara coba mie ayam viral terpedas di Jakarta Barat ini!”

Ketujuh contoh kalimat hook di atas dapat dipilih salah satu untuk membuat konten. Pemilihan hook harus disesuaikan dengan target penonton, desain visual konten yang menarik dan disampaikan  dengan singkat, padat serta berhubungan dengan kondisi audience.

Penutup

Pada akhirnya, sebuah konten yang disajikan dengan hook yang menarik dan tepat cenderung akan mendatangkan  viewers yang banyak. Kemungkinan besar ketercapaian konten tersebut viral akan lebih mudah diperoleh. Perlu  konsisten, ketekunan dan latihan posting konten dalam menerapkan hook di pembuatannya. Semoga contoh hook di  atas juga bermanfaat untuk diaplikasikan dalam pembuatan konten bisnis baik berupa bisnis offline, bisnis  digital maupun bisnis affiliate yang sedang bermunculan saat ini.