Seperti di artikel sebelumnya yang berjudul 5 Ide Bisnis Kreatif dan Unik bagi Ibu Rumah Tangga¸ maka Anda sudah punya bayangan akan berbisnis produk atau jasa tertentu. Selanjutnya, tahukah jika bisnis itu bisa seperti permainan batu-kertas-gunting? Yaitu, batu kalah oleh kertas, kertas kalah oleh gunting, dan gunting kalah oleh batu. Berikut ini penjelasannya:
Satu, bisnis “batu” kalah sama bisnis “kertas”
Bisnis “batu” ibaratnya bisnis yang baru mulai atau yang menggunakan modal minim. Bisnis “batu” ini tentu bisa kalah oleh bisnis “kertas” karena punya modal yang lebih besar. Dengan modal lebih besar, tentu bisa digunakan untuk promosi yang lebih gencar dan mudah menjangkau lebih banyak konsumen.
Contohnya, bisnis “batu” dan bisnis “kertas” yang sama-sama menjual produk gamis. Tapi, bisnis “batu” hanya memproduksi 100 buah dan dijual untuk kalangan orang dekat saja, seperti teman-teman atau kerabat yang membeli. Sementara bisnis “kertas” memproduksi 1.000 buah dan dijual online dengan menggunakan promosi lewat endors selebgram, sehingga konsumennya lebih banyak.
Dua, bisnis “kertas” kalah sama bisnis “gunting”
Tapi, bisnis “kertas” juga bisa kalah oleh bisnis “gunting” karena modal bisnis “gunting” lebih besar dari pada bisnis “kertas”. Dengan punya modal lebih, tidaknya bisa digunakan untuk promos lebih gencar, tapi bisa menjangkau konsumen yang lebih jauh pula, sehingga angka penjualannya juga lebih besar.
Sebaga contoh, bisnis “kertas” dan bisnis “gunting” itu sama-sama menjual produk kuliner. Bedanya, bisnis “kertas” masih menggunakan proses produksi sederhana sehingga tidak bisa menjangkau konsumen yang jauh. Sementara bisnis “gunting” sudah punya pabrik sehingga menjual produk makanan kalengan lebih awet dan bisa sampai luar negeri. Tentu saja, juga berpengaruh pada omset mereka.
Tiga, bisnis “gunting” juga kalah sama bisnis “batu”
Ternyata, bisnis “gunting” yang punya modal besar juga bisa kalah oleh bisnis “batu” meski modalnya kecil. Kok bisa? Karena bisnis “batu” punya inovasi baru yang tidak dimiliki oleh bisnis “gunting” sehingga konsumen akan mencari bisnis “batu” meski mungkin namanya belum populer.
Misalnya, bisnis “batu” itu toko online produk fashion, sementara bisnis “gunting” itu toko offline fashion yang punya cabang banyak. Jika bisnis “gunting” tidak mulai melakukan penjualan online, maka perlahan-lahan bisa kalah oleh bisnis “batu” meski modalnya lebih kecil.
Jadi, modal berapapun itu tidak menjamin bisnis Anda berlangsung lama. Yang paling penting adalah bagaimana Anda mengelolanya. Apalagi bagi kalangan anak muda hingga ibu rumah tangga (IRT) juga bisa memiliki bisnis tanpa lupa tugas utama sebagai ibu atau mahasiswa yang belajar. Rahasianya adalah punya manajemen waktu yang didokumentasikan di salah satu superboard yaitu Daily Activities for Mom.
Superboard sebagai alat yang membantu Anda bisa berbisnis atau menjadi penulis dari rumah, tanpa melupakan tugas utama sebagai ibu rumah tangga (IRT). Antara lain membantu membuat manajemen waktu, menentukan target, dan meraih impian. Informasi mengenai Superboard bisa KLIK DI SINI.
Anda punya pertanyaan soal bisnis atau menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.