Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Kenaikan harga sembako di bulan Ramadhan sudah menjadi ciri khas yang terjadi hampir setiap tahun. Kebanyakan orang, khususnya penjual dan pembeli sudah mulai mengerti ritme seperti ini. Terlebih untuk ibu rumah tangga yang harus siap sedia untuk mengelola budget agar tetap bisa memenuhi kebutuhan ditengah kenaikan harga bahan pokok.
Lantas mengapa kondisi seperti ini bisa terjadi hampir setiap mendekati atau selama Ramadhan? Simak artikel berikut untuk mengetahui penyebab dan tips cerdas menyikapi harga sembako bagi ibu rumah tangga agar lebih hemat dalam pengelolaan keuangan.
Contents
Penyebab Kenaikan Harga Sembako Selama Ramadhan
Kenaikan harga menjelang dan selama Ramadhan tidak lepas dari permintaan pasar yang meningkat. Meski penyebab utamanya tidak hanya itu dan masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan kenaikan harga, diantaranya:
1. Adanya Prinsip Supply dan Demand
Prinsip supply dan demand ini mengatakan bahwa dimana ada permintaan pasti ada produksi. Semakin permintaan banyak maka dibutuhkan produk atau jumlah produksi yang harus meningkat. Dimana jika hal tersebut tidak mampu untuk dipenuhi, maka akan terjadi kelangkaan produk dan memicu kenaikan harga produk.
2. Iklim yang sedang Terjadi
Faktor selanjutnya pemicu kenaikan harga sembako adalah iklim yang sedang terjadi. Secara tidak langsung perubahan iklim secara global yang tidak menentu akan mempengaruhi masa tanam. Terutama untuk hasil produksi pertanian yang bergantung pada iklim saat menanam. Musim kemarau yang panjang bisa mempengaruhi masa tanam tanaman yang harus ditanam di musim penghujan. Dimana nantinya hasil panen dari tanaman yang ditanam di musim penghujan kurang optimal atau sedikit yang dapat memicu kelangkaan. Begitu juga sebaliknya, sehingga potensi harga pun akan naik jika permintaan banyak dan barang dalam kondisi langka.
3. Kartel Sembako
Adanya kartel sembako juga sangat berpengaruh pada harga barang yang beredar di pasaran. Kartel sembako ini adalah pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab yang menimbun barang agar pasokan barang di pasar menipis sehingga pihak tersebut bisa memainkan harga dan menguasai pasar. Tujuannya tak lain adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya.
4. Rantai Distribusi yang Panjang
Proses pendistribusian barang untuk sampai ditangan konsumen bukanlah proses yang gampang dan mudah. Butuh beberapa proses agar barang bisa didistribusikan dengan baik. Mulai dari produsen ke pemasok, kemudian ke distributor lanjut ke pasar besar seterusnya ke pasar kecil atau toko, terakhir ke konsumen.
Proses ini membutuhkan waktu lama dan tidak sebentar. Kondisi lapangan, jarak tempuh, musim, armada sangat berpengaruh pada proses pendistribusian. Maka tidak heran jika harga yang sampai ke tangan konsumen pun jadi terasa mahal.
Cara Menyikapi Kenaikan Harga Sembako
Sebagai seorang ibu rumah tangga harus pintar dalam mengelola keuangan keluarga. Apalagi di tengah maraknya kenaikan harga sembako di bulan Ramadhan. Beberapa tips berikut, bisa dicoba untuk menyikapi harga sembako yang mahal selama Ramadhan.
1. Susun Anggaran Belanja dengan Cermat
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun anggaran untuk kebutuhan selama Ramadhan yang sedikit berbeda dengan kebutuhan biasanya. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, tentunya ada tambahan anggaran untuk sembako dan takjil. Pastikan Anda memiliki anggaran dengan jelas agar mudah mengatur dalam pengeluaran. Perhatikan juga untuk pengeluaran yang tidak terduga.
2. Beli Secara Grosir
Membeli barang dalam jumlah banyak akan mendapatkan harga yang lebih murah dari pada ecer. Cobalah untuk membuat list barang atau produk yang bisa disimpan lama dan belilah dalam jumlah banyak atau grosir akan jauh lebih hemat .
3. Manfaatkan Diskon dan Promo Ramadhan
Biasanya memasuki bulan Ramadhan akan ada banyak sekali diskon dan promo di berbagai marketplace. Jadi tidak ada salahnya berburu diskon dan promo secara online selama bulan Ramadhan.
4. Beli Sembako Sesuai Kebutuhan
Beli sembakao dan kebutuhan sehari-hari sesuai dengan apa yang memang dibutuhkan. Jangan terlalu over atau kalap mata ketika berbelanja. Untuk menyikapi hal tersebut Anda bisa membuat daftar belanja dan belanjalah sesuai dengan daftar belanja yang telah dibuat.
5. Masak Menu Makanan Sederhana Bergizi
Makanan bergizi itu tidak harus yang mahal-mahal. Bahkan banyak makanan rumahan yang sederhana adalah makanan bergizi yang sehat. Jika merasa kesulitan menentukan menu, Anda bisa mencari referensi di internet atau di youtube. Banyak sekali informasi yang beredar terkait hal tersebut.
6. Bandingkan Harga sebelum Membeli
Sudah menjadi suatu kebiasaan para ibu untuk membandingakan harga produk dan memilih harga yang murah dengan kualitas yang sama atau jauh lebih baik. Apalagi adanya marketplace online, toko online dan lainnya akan semakin mempermudah untuk membandingkan harga tanpa harus keluar rumah.
7. Berburu Barang Diskon Mendekati Lebaran
Mendekati lebaran atau hari raya Idul Fitri biasanya akan banyak diskon yang war-war (besar-besaran). Manfaatkan moment ini untuk mendapatkan diskon untuk produk incaran.
Kesimpulan
Sebagai ibu rumah tangga haruslah memiliki perencanaan keuangan yang baik. Agar tidak boros dalam mengatur pengelolaan keuangan keluarga. Terutama dalam menghadapi kenaikan harga sembako selama Ramadhan. Pengelolaan yang baik haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial keluarga.