Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Mengasuh anak menjadi sesuatu yang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal pekerjaan ini sangatlah berat dan memiliki tanggung jawab besar. Terutama bagi orang tua, kelak akan menjadi pertanggungjawaban dunia akhirat. Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan banyak energi dan menguras emosi serta pikiran. Orang tua dengan segala kesibukannya terkadang lalai dalam mengontrol emosi saat mengasuh atau berhadapan dengan sang anak.
Padahal mengendalikan emosi saat mengasuh anak akan berpengaruh terhadap pembentukan karakternya. Orang tua yang mampu mengelola emosinya dengan baik, akan lebih mudah membantu anak dalam mengelola emosi. Artikel kali ini akan mengulas tentang kondisi yang bisa memicu emosi dan cara atau strategi mengelola emosi bagi orang tua saat mengasuh anak.
Contents
Faktor Pemicu Orang Tua Menjadi Emosi
Perlu dipahami bahwa pengelolaan emosi ini sangat berpengaruh terhadap pola asuh anak yang akan membentuk karakternya. Orang tua akan menjadi role model bagi anak untuk belajar mengelola emosi. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk mampu mengelola emosinya terutama saat berhadapan dengan anak. Berikut beberapa kondisi yang dapat memicu emosi orang tua.
1. Rasa Takut yang Berlebihan
Rasa takut yang berlebihan juga dapat memicu emosi orang tua ke anak. Terutama saat anak tidak mengindahkan peringatan atau teguran orang tua. Meski tujuannya baik, marah atau emosi terkadang terjadi secara reflek. Untuk itulah orang tua perlu mengontrol emosi, tindakan dan ucapannya agar tidak memperkeruh suasana saat berhadapan dengan anak.
2. Mengalami Tekanan atau Stres
Faktor pemicu lainnya adalah ketika orang tua dalam keadaan stres atau tertekan. Entah dari pekerjaan atau kondisi rumah tangga. Emosi akan mudah tersulut terutama saat anak melakukan kesalahan atau banyak ulah. Orang tua yang sering emosi saat anak melakukan kesalahan, meski kesalahan kecil akan membuat anak bingung. Tindakan apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan. Disamping itu pula tindakan orang tua yang emosian secara tidak langsung dapat ditiru oleh anak.
Tips Mengelola Emosi Saat Mengasuh Anak
Baik anak maupun orang tua butuh proses agar bisa mengontrol emosi. Terlebih bagi orang tua yang menjadi role model bagi anak. Berikut adalah beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk menyeimbangkan perannya dalam mengasuh anak agar tidak mudah emosi.
1. Cari Sumber yang Membuat Frustasi atau Stres
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mencari sumber yang membuat frustasi atau stres. Pekerjaan yang menumpuk, deadline pekerjaan, pekerjaan rumah yang tak pernah ada selesainya, dan menyiapkan segala kebutuhan anak serta pasangan bisa menjadi sumber stres kalau tidak mampu menyelesaikannya dengan baik.
2. Kenali Pola Pengasuhan yang Pernah Dialami
Tanpa disadari pola pengasuhan yang pernah dialami orang tua secara tidak langsung akan diterapkan ke anak. Orang tua yang tumbuh dilingkungan yang orang tuanya pemarah atau suka marah-marah dan tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan emosi memiliki kemungkinan yang besar akan melakukan pola pengasuhan yang sama.
Untuk itu perlu sekiranya untuk menyadari dan mengevaluasi apakah kita sebagai orang tua menerapkan pola asuh yang sama seperti waktu kita kecil atau tidak. Hal ini dilakukan agar orang tua tidak salah dalam menerapkan pola asuh ke anak.
3. Jangan Menuntut Diri untuk Jadi Ibu yang Perfect
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan seorang ibu. Tidak ada ibu yang sempurna, yang ada hanyalah ibu yang mau berproses untuk menjadi ibu yang lebih baik dari hari ke hari. Jangan melakukan semuanya sendirian. Libatkan pasangan atau anak untuk membantu pekerjaan ibu seperti pekerjaan rumah tangga yang bisa dikerjaan bersama-sama oleh anggota keluarga.
4. Atur Emosi Secara Sadar
Mengatur emosi merupakan sebuah proses yang memerlukan latihan dan dilakukan secara sadar. Mulailah belajar untuk mengatur emosi. Ketika sedaang marah, cobalah untuk menarik nafas dalam-dalam, istirahat sejak bisa dengan duduk atau berbaring. Jika belum reda amarahnya bisa mengambil air wudhu dan mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas yang lain.
5. Cari Kegiatan untuk Menyalurkan Emosi
Melakukan kegiatan yang disenangi atau melakukan hobi juga dapat membantu melepaskan emosi negatif dengan baik. Melakukan kegiatan olahraga, berkebun, jalan-jalan dan lainnya bisa menjadi kegiatan positif untuk melepaskan emosi.
6. Bangun Kerjasama untuk Mengatasi Stres Pengasuhan
Bangun kerjasama dengan pasangan untuk menangani stres dalam pengasuhan. Jika merasa capek bisa bergantian dalam mengurus si kecil sehingga tidak membebani salah satu pihak dan dapat membangun kedekatan orang tua dengan anak.
7. Lihat Kesalahan Anak
Jangan langsung emosi atau marah ketika melihat anak melakukan kesalahan. Lihat dulu kesalahannya apa dan tanyakan alasan anak atas tindakannya.
8. Tidak Memukul dan Mengancam
Memukul dan mengancam hanya akan menimbulkan masalah baru. Disamping itu pula akan menimbulkan luka pengasuhan bagi anak yang akan mempengaruhi pola asuh kedepannya.
9. Kendalikan Cara Bicara
Seseorang yang diliputi rasa marah juga sering lupa dalam mengontrol cara bicaranya. Bicara keras, menghina, mengejek, merendahkan dan bicara dengan nada tinggi menjadi tidak terkendali bahkan terjadi secara reflek. Oleh karena itulah orang tua harus menyadari betul akan keadaan emosinya. Jika merasa marah atau emosi segera untuk menenangkan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
10. Diam dan Jangan Melakukan Sesuatu
Diam dan jangan melakukan sesuatu saat merasa emosi menjadi salah satu cara efektif untuk mengendalikan emosi secara sadar. Karena saat marah atau emosi, sering muncul tindakan yang tidak rasional yang justru malah merugikan.
Penutup
Itulah beberapa cara untuk mengelola emosi dan kondisi yang dapat menimbulkan stres saat mengasuh anak. Menyadari emosi secara sadar dan melakukan latihan untuk mengendalikan emosi merupakan kunci sukses dalam mengelola emosi saat mengasuh anak.