Lompat ke konten
pengaruh konsumsi gula pada kesehatan
Beranda » Blog » Pengaruh Konsumsi Gula Terhadap Kesehatan dan Otak Anak

Pengaruh Konsumsi Gula Terhadap Kesehatan dan Otak Anak

Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript

Makanan dan minuman manis menjadi salah satu makanan favorite anak-anak. Makanan dan minuman yang  mengandung gula ini memiliki pengaruh terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebih. Terutama terhadap  kesehatan otak anak. Selain berpengaruh terhadap kesehatan, konsumsi gula berlebih juga dapat memicu timbulnya masalah fungsi kognitif hingga psikologis. Lantas berapakah takaran yang tepat konsumsi gula untuk  anak-anak?

Contents

Batas Konsumsi Gula Pada Anak

Mengonsumsi gula bukanlah hal yang tidak diperbolehkan. Gula tetap dibutuhkan oleh tubuh. Hanya saja yang tidak  diperbolehkan adalah mengonsumsi gula secara berlebih karena dapat menimbulkan efek buruk pada  kesehatan. Ada batasan konsumsi gula baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Konsumsi gula sebaiknya tidak  lebih 10% dari total kalori yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Anak-anak rentang usia 2 sampai 18 tahun  asupan gula maksimal 6 sendok teh per harinya atau tidak lebih dari 25 gram.

Agar asupan gula anak terkontrol, usahakan untuk menyediakan makanan dan camilan sehat. Termasuk juga  dengan minuman. Minum air mineral jauh lebih baik dari pada minuman kemasan untuk anak-anak. Jika  mengonsumsi susu, dapat menyajikan susu rendah gula. Pilih juga sumber karbohidrat atau makanan yang  mengandung gula alami. Sediakan camilan sehat agar anak terbiasa dengan makanan dan camilan sehat. Tidak  membeli makanan atau jajan yang mengandung gula berlebih.

Efek Buruk Kelebihan Asupan Gula Pada Otak Anak

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, gula berlebih dapat berpengaruh pada kesehatan. Termasuk untuk kesehatan  otak anak. Apa saja efek buruknya? Berikut adalah salah satunya.

1. Otak Mengalami Penyusutan

Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan gula darah berlebih dan ini sangat membahayakan struktur dan fungsi  otak. Dimana dapat mempengaruhi kondisi otak bagian hippocampus mengalami penyusutan.

2. Peradangan Pada Otak

Selain mengalami penyusutan, area hippocampus yang merupakan bagian dari otak ini juga mengalami peradangan.  Peradangan dan penyusutan dapat memengaruhi kinerja dari hippocampus. Dimana fungsi dari area  ini adalah untuk mengingat kejadian, sebagai ruang memori, menghubungkan emosi dan indra dengan suatu  ingatan.

3. Kognitif dan Fungsi Sel Otak Mengalami Penurunan

Terganggunya area hippocampus menyebabkan fungsi sel otak mengalami penurunan. Tentunya hal ini akan  menghambat fungsinya untuk mengingat sesuatu sehingga berpengaruh kepada kognitif anak. Secara tidak langsung  mempengaruhi kecerdasan anak.

4. Kesulitan dalam Mengikuti Proses Belajar

Kognitif anak yang terganggu, tidak bisa berfungsi secara optimal mengakibatkan anak kesulitan dalam proses  belajar. Besar kemungkinan buat anak terlambat dalam mengikuti proses pembelajaran.

5. Menimbulkan Efek Kecanduan

Masih menjadi kontroversi bahwa gula bisa menyebabkan kecanduan atau bersifat adiktif. Namun diketahui gula  memiliki kandungan dopamin yang bisa membuat perasaan menjadi nyaman dan fungsi normal otak menjadi  terganggu. Disebutkan juga bahwa mengonsumsi gula berlebih atau makanan apapun secara berlebihan akan menghasilkan sifat kecanduan terhadap makanan dengan gizi rendah. Semisal makanan yang banyak mengandung  gula, lemak dan garam berlebih.

6. Berpengaruh Terhadap Mood

Mengonsumsi gula berlebih juga berdampak pada mood anak. Tidak hanya berlaku untuk anak-anak, orang tua pun  mengalami jika mengonsumsi secara berlebihan.  Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan pada  neurotransmitter yang dapat menyebabkan depresi dan kecemasan pada anak-anak karena mengonsumsi gula  secara berlebih.

Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih pada Kesehatan

Dampak buruk lainnya yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi gula berlebih terhadap kesehatan secara umum  adalah

1. Mengalami Kerusakan Gigi

Sebagaimana kita tahu bahwa gula menjadi salah satu penyebab kerusakan gigi pada anak. Apalagi jika anak tidak  gosok gigi setelah memakan makanan, terutama makanan manis.

2. Obesitas

Dampak buruk lainnya adalah anak bisa mengalami obesitas. Obesitas dapat menganggu aktivitas anak. Anak  menjadi kurang gerak dalam melakukan aktivitas. Selain itu juga gula memberikan energi banyak tapi kurang akan  nutrisi bagi tubuh yang dapat menyebabkan penurunan energi dalam jangka panjang.

3. Diabetes

Bahaya lain yang mengintai anak adalah risiko terkena diabetes tipe 2 yang berhubungan dengan gaya hidup tidak  sehat dan diabetes.

4. Menurunkan Imunitas Tubuh

Kelebihan asupan gula juga dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan juga pertahannya terhadap penyakit  menular seperti flu, batuk, pilek dan penyakit menular lainnya.

5. Mengalami Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan yang dialami anak bisa naiknya asam lambung, sakit perut dan juga gangguan penyerapan.  Gangguan penyerapan ini menyebabkan tubuh tidak mampu menyerap nutrisi yang dikonsumsi anak sehingga tidak  mendapatkan manfaatnya.

6. Gangguan Fungsi Penglihatan

Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan kandungan gula darah yang dapat menyebabkan lensa mata  membengkak sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan.

7. Anak Menjadi Hyperaktif

Gula juga dapat meningkatkan adrenalin yang memicu anak menjadi hiperaktif, sulit konsentrasi, mengalami  kecemasan berlebih serta anak menjadi rewel.

Penutup

Pemberian asupan gula pada anak perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan efek buruk pada kesehatan dan otak  anak. Perhatikan asupan maksimal gula yang boleh diberikan. Biasakan untuk mengenalkan dan memberi makanan minuman sehat untuk anak.