Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Penggunaan gawai oleh generasi milenial maupun gen Z saat ini sudah menimbulkan perilaku anti sosial. Banyak dari kalangan anak muda sekarang yang sudah mulai kecanduan dengan penggunaan teknologi ini. Secara tidak langsung memunculkan fenomena phubbing yang berdampak buruk pada komunikasi. Seperti apakah fenomena phubbing yang marak di kalangan generasi milenial dan gen Z? Apa penyebab dan dampaknya dalam berkomunikasi. Simak ulasannya dalam artikel kali ini.
Contents
Apa itu Phubbing dan Ciri Perilaku Phubbing
Phubbing merupakan salah satu bentuk perilaku anti sosial yang terjadi di era kekinian. Di mana perilaku ini mengabaikan orang yang sedang berbicara atau lawan bicara. Kebanyakan pelakunya adalah generasi milenial dan gen Z yang mulai memasuki usia produktif. Phubbing sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu phone dan snubbing. Di mana phone itu berarti gawai dan snubbing artinya menghina. Sedangkan dalam bahasa Indonesia phubbing diartikan sebagai mabuk gawai atau lalai gawai.
Jadi bisa diartikan bahwa phubbing ini adalah sikap yang terlalu fokus pada gawai tanpa memerdulikan lawan bicara. Istilah phubbing sendiri diciptakan oleh Macquarie Dictionary guna menggambarkan kondisi atau sikap seseorang yang abai demi sebuah gawai. Adapun tanda atau ciri-ciri orang yang melakukan phubbing yang mudah untuk dikenali adalah sebagaimana berikut:
- Sering meletakkan gawainya di samping makanan atau hidangan saat sedang makan. Ini bertujuan untuk berjaga-jaga jika ada panggilan langsung dapat menjawab.
- Memiliki kebiasaan untuk selalu memeriksa gawai kapan pun dan di mana pun.
- Sering berkomunikasi atau melakukan percakapan dua arah sekaligus. Semisal berkomunikasi melalui gawai dan berkomunikasi langsung secara bersamaan.
Penyebab Phubbing dalam Berkomunikasi
Fenomena phubbing ini tidak lantas muncul dengan sendirinya. Tentunya ada beberapa faktor dan kebiasaan yang menyebabkan seseorang melakukan phubbing.
1. Kecanduan Internet
Hidup di era internet memudahkan seseorang untuk mengakses segala sesuatu melalui layanan internet. Banyaknya informasi, game online yang mudah diakses, membuat seseorang kecanduan akan internet jika tidak diimbangi dengan kontrol diri.
2. Fokus pada Gawai
Orang yang terlalu fokus atau konsentrasi dengan gawainya secara tidak langsung akan mengabaikan lawan bicara. Dan jika hal ini dilakukan saat berinteraksi atau berkomunikasi dengan seseorang maka ia telah melakukan phubbing terhadap lawan bicara.
3. Fomo
Pernah merasakan fomo sebelumnya? Nah, fomo ini juga dapat memicu munculnya perilaku phubbing dalam diri seseorang. Perasaan takut tidak bisa mengikuti trend, tidak melakukan suatu hal yang sama dengan kebanyakan orang dan lain sebagainya.
4. Mengabaikan Pembicaraan
Penyebab lainnya yaitu mengabaikan pembicaraan sehingga tidak fokus dengan lawan bicara dan memilih untuk fokus ke hal yang lain.
Dampak Phubbing dalam Komunikasi
Ada banyak sekali dampak negatif dari perilaku phubbing. Baik dalam sebuah hubungan, dalam berkomunikasi dan juga dampaknya terhadap kesehatan mental seseorang, diantaranya:
1. Terganggunya Sebuah Hubungan
Phubbing bisa berdampak serius terhadap sebuah hubungan. Entah itu hubungan kekerabatan, hubungan dengan rekan kerja bahkan hubungan pernikahan. Phubbing membuat seseorang hanya fokus dan sibuk dengan gawai- gawai mereka sendiri, sehingga kurang peka terhadap lingkungan sekitar.
Bahkan dikatakan pula bahwa phubbing ini dapat menimbulkan rasa tidak puas terhadap pernikahan. Jarang terjadi komunikasi secara langsung diantara pasangan dan kehidupan yang hanya sekadar tinggal bersama tanpa adanya komunikasi yang baik dan efektif.
2. Risiko Terkena Depresi
Selain di atas, dampak negatif phubbing lainnya adalah meningkatnya risiko terkena depresi. Merasa tidak bisa seperti yang ada di internet, khawatir akan tertinggal suatu hal dan banyaknya informasi yang ada dan tidak bisa memilah, justru akan menimbulkan gangguan depresi.
3. Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental
Phubbing juga berdampak pada kesehatan mental. Korban phubbing merasa seperti dibully, ditolak, tidak diterima, dikucilkan, diabaikan dan dianggap tidak begitu penting. Dampak phubbing ini pun dapat menular ke orang lain. Semisal korban phubbing akan melakukan hal yang sama terhadap orang lain atau lawan bicaranya.
Cara Mengatasi Phubbing
Phubbing yang dibiarkan terus-terusan akan berdampak buruk pada orang lain maupun pelakunya sendiri. Maka perlu untuk menghilangkan perilaku ini apabila sudah menjadi sebuah kebiasaan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dan mengatasi perilaku phubbing.
- Sebisa mungkin usahakan untuk membatasi penggunaan gawai. Gunakan gawai hanya sebatas kebutuhan.
- Tinggalkan gawai jika memang tidak seharusnya membawa gawai. Semisal ke kamar mandi. Saat kumpul bersama keluarga dan lainnya.
- Usahakan untuk tidak membawa gawai ke tempat makan dan ketika makan. Jika makan di luar bersama keluarga, rekan kerja bisa menyimpan gawai untuk sementara waktu ketika sedang makan.
- Tantang diri sendiri untuk tidak melakukan kegiatan phubbing dan lakukan kontrol terhadap perilaku tersebut.
Penutup
Demikianlah sedikit ulasan tentang penyebab phubbing dan dampaknya dalam komunikasi. Perlu untuk meninggalkan perilaku ini karena bisa membawa dampak buruk dalam berkomunikasi dengan orang lain. Orang yang melakukan phubbing juga dianggap orang yang tidak memiliki etika saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.