Cindiana Famelia
Penulis Indscript
Gangguan kecemasan menurut data yang dihimpun oleh Our World in Data 2019, perempuan Indonesia lebih banyak mengalami gangguan kecemasan dibandingkan laki-laki. Biasanya penderita gangguan kecemasan sering merasa khawatir atau cemas berlebihan bahkan tanpa diketahui alasan yang jelas. Gangguan kecemasan ini bahkan dapat mengganggu fungsi dan kualitas hidup seseorang. Sehingga perlunya kita memahami seperti apa gangguan kecemasan tersebut dan bagaimana mengatasinya jika mengalami gangguan kecemasan.
Contents
Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah kondisi ketika kita tidak bisa mengendalikan rasa cemas, selalu menganggap akan menerima serangan yang mengancam dirinya meski sebenarnya tidak ada hal yang membahayakan. Munculnya gangguan kecemasan belum diketahui tentang hal pasti penyebabnya. Namun ada beberapa faktor tertentu yang sangat memengaruhi meningkatkan risiko gangguan kecemasan, diantaranya faktor genetik, lingkungan, stres hingga senyawa kimia pada otak.
Serangan gangguan kecemasan muncul secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas, biasanya jantung kita akan terasa berdebar kencang, nafas mulai terasa sesak, disertai dengan rasa gelisah dan panik yang mengakibatkan otot tubuh menegang, berlanjut kepala terasa pusing, diiring perut yang mengalami mual, dan merasa seperti akan pingsan.
Gangguan kecemasan biasanya berlangsung selama 5 hingga 10 menit, namun terkadang bisa berlangsung lebih dari 2 jam. Setelah mengalami serangan panik, biasanya kita akan mengalami kelelahan yang cukup hebat. Dengan hadirnya serangan gangguan kecemasan sering mengganggu aktivitas dan memperburuk kualitas hubungan dengan orang terdekat termasuk pasangan dan anak-anak kita.
Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan
Berlatih teknik Pernapasan
Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk mengatasi serangan kecemasan adalah mengambil napas yang dalam secara berlahan-lahan, kemudian menghembuskannya juga secara perlahan. Semua proses pernapasan ini sangat membantu memberikan ketenangan sehingga meredakan gejala kecemasan. Ada teknik pernapasan yang sering disarankan selama terapi, melalui teknik pernapasan dengan cara mengambil napas dalam selama 4 detik, kemudian 7 detik menahan sementara pernapasan dan gunakan 8 detik untuk menghembuskan napas secara perlahan.
Tetap Beraktivitas
Pada seseorang yang mengalami gangguan kecemasan sangat perlu aktif dalam beraktivitas, dengan berdiam diri menyebabkan pikiran negatif muncul menambah buruknya gangguan kecemasan. Dengan tetap aktif beraktivitas membantu mengalihkan perhatian dari hal-hal yang dapat memunculkan gangguan kecemasan
Berolahraga
Olahraga sangat membantu mengurangi gejala kecemasan. Dengan sering berolahraga meningkatkan hormon endorphin pada tubuh sehingga dapat memperbaiki suasana hati kita menjadi lebih baik, termasuk mengatasi stres dan cemas. Yoga merupakan salah satu olahraga yang disarankan sangat efektif untuk mengendalikan kecemasan.
Istirahat Malam yang Berkualitas
Tidur yang berkualitas lebih diutamakan dibandingkan lamanya waktu tidur, ada beberapa hal yang perlu dihindari untuk mencegah serangan kecemasan diantaranya tidak makan besar dua jam sebelum waktu tidur, tidurlah di saat lelah agar tidak berlama-lama di tempat tidur, membatasi penggunaan ponsel atau gadget lainnya, dan menjaga kenyamanan ruangan kamar tidur kita.
Konsumsi Makanan Sehat
Makanan dan minuman yang sehat dan bergizi tinggi sangat berpengaruh pada peningkatan suasana hati dan mengurangi kecemasan. Mengkonsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi, sayuran, buahan dan makanan dengan kandungan lemak yang sehat. Sebaiknya menghindari makanan olahan dan minuman berkafein tinggi.
Bercerita kepada orang lain
Menceritakan serangan kecemasan yang dirasakan kepada orang terdekat kita misalnya pasangan, keluarga atau teman, atau tenaga medis profesional seperti psikiater. Selain dapat mengurangi rasa kecemasan dan juga memperbaiki suasana hati kita.