Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript
Perkembangan teknologi membawa dampak yang besar di seluruh lini kehidupan. Salah satunya peranan media sosial terhadap kesehatan mental. Belakangan ini isu kesehatan mental ramai dibicarakan dan telah menjadi masalah yang serius di Indonesia.
Tidak hanya terjadi pada kalangan dewasa, kesehatan mental juga banyak terjadi di kalangan anak dan remaja. Lantas bagaimana media sosial ini dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang dan seberapa besarkah dampaknya? Mari kita simak uraiannya!
Contents
Kesehatan Mental dan Media Sosial
Seperti kita tahu kesehatan mental ini pasti erat kaitannya dengan keadaan jiwa atau psikis seseorang. Jadi seseorang yang mengalami gejala atau gangguan kesehatan mental tentu kondisi jiwa atau psikisnya sedang tidak baik-baik saja. Hal ini juga dapat berdampak pada kesehatan fisik.
Menurut WHO kesehatan mental adalah suatu kondisi kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang bisa menghadapi stres dalam hidup, mengekspresikan kemampuannya, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi bagi masyarakat sekitar.
Adapun saat ini media sosial memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental. Sosial media tidak hanya digunakan oleh orang dewasa namun juga di kalangan anak-anak dan remaja. Meski pada praktiknya sosial media menyaratkan umur sebagai pengguna, akan tetapi mereka menggunakan identitas palsu agar dapat menggunakannya. Bahkan tak jarang pula menggunakan akun orang tua tanpa ada pengawasan dalam penggunaannya. Bagaimana pun juga kita harus tahu bahwa media sosial ini membawa dampak positif dan negatif. Tergantung bagaimana seseorang dapat menggunakannya dengan baik dan bijak.
Dampak Media Sosial untuk Kesehatan Mental
Media sosial dalam penggunaannya tidak terlepas dari dampak positif dan negatif. Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa media sosial dapat membuat seseorang makin kreatif namun, banyak juga dari mereka yang menjadi kecanduan, menjadi korban bullying, depresi dan masih banyak lagi. Alasan atau penyebab paling kuat kenapa banyak orang menjadi kecanduan media sosial ini adalah daya tarik dari media sosial itu sendiri. Media sosial mampu menarik perhatian pengguna yang mana sejalan dengan insting sosial bawaan manusia.
Berikut adalah plus minus atau dampak positif dan negatif dari penggunaan media sosial.
1. Sisi Positif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental
Jika digunakan secara benar media sosial akan memberikan manfaat positif bagi penggunanya. Bahkan tidak jarang pula dengan media sosial, mereka mampu mengaktualisasikan diri dengan baik sehingga mampu meningkatkan potensi diri dan memberi manfaat pada sesama. Adapun manfaat positif dari penggunaan media sosial lainnya antara lain:
- Dapat terhubung dengan keluarga besar dan teman-teman yang terpisah dengan waktu dan
jarak. - Dapat bertukar pikiran dengan sesama dan memungkinkan juga untuk mempelajari hal-hal
yang baru. - Mampu meningkatkan atau mengasah skill berkomunikasi dan juga berelasi.
- Dapat digunakan sebagai media pembelajaran, terhubung dengan berbagai jenis pendidikan dan mentor dari belahan dunia.
- Media sosial juga bisa digunakan untuk memfasilitasi pengembangan keahlian yang bersifat teknis dan pemahaman akan teknologi pada anak.
- Sebagai media atau ruang untuk meningkatkan ekspresi dan kreatifitas.
2. Sisi Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental
Selain memiliki sisi atau dampak positif, media sosial juga tidak lepas dari dampak negatifnya. Banyak terjadi bullying, depresi, muncul keinginan untuk bunuh diri, menyakiti diri sendiri dan nilai akademik rendah juga menjadi salah satu dampak negatifnya. Sedangkan dampak negatif lainnya seperti:
- Memicu terjadinya cyber bullying dan body image issues.
- Dapat membentuk pribadi kurang produktif dan kecanduan digital.
- Dapat membuat anak kesulitan dalam menjalin dan mengembangkan hubungan interpersonal.
- Tidak menutup kemungkinan anak akan terpapar informasi yang bermuatan negatif, seperti kekerasan, pornografi, pelecehan dan provokasi.
- Dapat membuat anak kurang percaya diri akan hidup dan penampilannya karena melihat perbandingan antara dunia maya dengan keadaan yang sebenarnya.
- Munculnya fear of missing out (FOMO) atau perasaan takut tertinggal akan informasi atau berita tren kekinian.
- Selain itu juga dapat menimbulkan kecemasan, kelesuan, perudungan, kemalasan hingga kekerasan yang merupakan salah satu tanda anak atau seseorang mengalami depresi.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan dalam Menjaga Kesehatan Mental
Semakin berkembangnya teknologi dan penggunaan media sosial yang tidak mungkin dicegah, setidaknya terdapat upaya untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh media sosial. Termasuk upaya pencegahan untuk menjaga kesehatan mental anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Jika anak sudah mengalami gangguan kesehatan mental, dapat diupayakan untuk mendapatkan bantuan profesional psikolog. Berikan dukungan dalam menjalani proses terapi, bantu untuk menghilangkan berbagai stigma dan yang terpenting beri waktu anak untuk dirinya sendiri.
- Berikan batasan akses penggunaan media sosial untuk anak.
- Berikan pendidikan literasi yang meliputi pemahaman akan konten yang positif dan batasan bermain media sosial untuk menumbuhkan kesadaran penggunaan media sosial yang sehat dan tepat.
- Berikan dukungan secara psikologis ke anak secara menyeluruh. Mulai dari orang tua, keluarga dekat serta lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Penggunaan media sosial bukanlah sesuatu hal yang salah. Namun, yang perlu diingat dalam menggunakan media sosial harus tahu batasan dan konten-konten apa saja yang layak dikonsumsi agar kesehatan mental tetap terjaga. Dan yang perlu dipahami pada dasarnya manusia tetap membutuhkan kontak fisik, tatap muka atau bertemu langsung untuk menjadi sehat secara mental.