Lompat ke konten
Beranda » Blog » 5 Hal Yang Harus Dilakukan Ketika Naskah Ditolak

5 Hal Yang Harus Dilakukan Ketika Naskah Ditolak

Di artikel sebelumnya yang berjudul Cara Menulis Mudah Walau Sibuk Bekerja, tentu membuat siapa saja, termasuk yang bekerja, jadi tahu bagaimana tetap bisa produktif menulis. Dalam proses menerbitkan buku, pasti akan mengalami penolakan dari penerbit. Naskah ditolak oleh penerbit sudah biasa di dunia penulisan. Bahkan, penulis yang memiliki nama terkadang masih menerima surat penolakan naskah. Namun, langkah selanjutnya adalah poin penting untuk bangkit percaya diri menulis. Berikut ada 5 hal yang dapat Anda lakukan ketika naskah ditolak.

Pertama kali ketika membaca surat penolakan pastilah sedih.

Respon itu tergolong wajar karena Anda sudah menulis hingga ratusan halaman, tetapi justru berujung pada kenyataan kalau naskah belum layak terbit. Langkah pertama adalah menyimpan sementara surat dari penerbit tadi. Berikutnya, lupakan rasa sedih dengan melakukan segala hal yang membuat Anda bahagia.

Bila sudah siap melakukan revisi naskah lama itu lagi, baru buka kembali isi surat dari penerbit.

Tarik napas dalam-dalam lalu baca perlahan setiap kata dalam tulisan penolakan. Umumnya, penerbit menuliskan alasan yang membuat naskah Anda ditolak. Cermati dan catat apa yang menjadi titik lemah naskah Anda sebagai bahan revisi nantinya.

Untuk menerbitkan naskah yang sudah ditolak, baiknya mencari penerbit lain yang sekiranya menerima jenis tulisan Anda.

Datanglah ke toko buku. Berhenti di rak yang memajang buku-buku serupa dengan naskah Anda. Baik itu dari segi genre, gaya tulisan, hingga segmen. Buat daftar penerbit yang diincar, selanjutnya pilihlah satu yang siap ditembak.

Sebelum memperbaiki naskah, baiknya membaca beberapa buku yang serupa dengan naskah Anda.

Lebih baik memilih buku satu genre dari penerbit yang akan dituju, maupun keluaran dari penerbit lain. Pelajari bagaimana gaya bahasa, diksi, plot, hingga konflik dari buku yang pernah dibaca. Secara tidak langsung, membaca buku dapat mempengaruhi proses menulis.

Tahapan terakhir adalah bagian penyempurna dari semua langkah, yaitu menulis.

Maka, teruslah menulis, menulis, dan merevisi tulisan. Proses self editing tersebut akan semakin membuat karya Anda tampil maksimal lalu sukses mencuri perhatian editor salah satu penerbit.

Agar mudah diingat, Anda bisa mencatat hal-hal penting di atas di Agenda Remaja Prestatif sehingga bisa dibaca kapan saja dan termotivasi untuk tidak patah semangat. Isinya apa aja sih? Ada catatan khusus tugas sekolah, tugas rumah, tugas untuk diri sendiri, rasa syukur hari ini agar selalu bahagia, rasa sedih hari ini agar jadi pelajaran, keburukanku dan kebaikanku untuk belajar melakukan evaluasi diri, hingga kata mutiara sebagai media belajar menulis.

Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.

Anda punya pertanyaan apa soal bisnis atau menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.