Lompat ke konten
Cara Agar Anak Berhenti Kecanduan Gadget
Beranda » Blog » 5 Cara Agar Anak Berhenti Kecanduan Gadget

5 Cara Agar Anak Berhenti Kecanduan Gadget

Arini Febriani
Penulis Indscript

Di era digital sekarang ini, begitu banyaknya anak-anak yang kecanduan sama gadget. Dengan gadget mereka bisa  mengakses berbagai macam game yang membuat mereka betah bermain berjam-jam sampai lupa waktu. Sehingga  banyak yang jadi sakit karena mereka selalu menunda makan, mereka juga kurang tidur, matanya jadi kurang sehat karena terlalu lama melihat layar gadget. Gadget juga membuat anak jadi kurang  bersosialisasi dan cenderung menyendiri untuk mencari kenyamanan dalam bermain game.

Nah, mari diskusikan beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua agar anak bisa berhenti kecanduan gadget.

Contents

1. Sering Mengajak Anak Berbicara

Gadget telah membuat anak menjadi lebih pendiam, cenderung mengurung diri di kamar, tidak lagi mau makan  bersama dan jarang kumpul dengan keluarga bahkan tidak pernah lagi mau bercerita dengan orang tuanya, karena  mereka telah asyik dengan dunia barunya bersama gadget mereka.

Maka para orang tua sebaiknya melakukan pendekatan sesering mungkin kepada anak dan mulai mengalihkan  perhatian mereka dengan mengajaknya berbicara. Ajak mereka untuk cerita seputar kesehariannya saat di sekolah  dan aktivitas-aktivitas apa yang dia senangi.

Tentu saja tidak mudah langsung mengubah fokus anak untuk beralih  fokus terhadap orang tuanya. Karena setiap anak berbeda-beda caranya melakukan pendekatan, sebab ada tahapan-tahapan usia anak sehingga bisa menyesuaikan dengan usia mereka. Maka orang tua juga perlu belajar dunia  anak-anak berdasarkan tahapan umur mereka, sehingga pendekatan kepada anak bisa lebih maksimal. Kita juga  harus bisa menyesuaikan kapan sebagai orang tua dan kapan bisa menjadi teman untuk anak.  Sehingga anak juga bisa cepat beralih fokus kepada kita, karena anak merasa kita bisa jadi teman untuk bercerita.

2. Mengajak Anak Mengikuti Kegiatan Sosial

Usahakan untuk mengajak anak ikut serta dalam setiap kegiatan sosial sesering mungkin, sehingga anak lebih  mengenal lingkungan luar dan bertemu dengan banyak orang. Meskipun di awal-awal anak akan merasa tidak  nyaman karena dia terbiasa di rumah dan jarang bertemu orang-orang baru, sehingga ada rasa malu dan kurang  percaya diri pada si anak. Kita bisa memberikan pengertian kalau semua rasa itu bisa hilang seiring berjalannya  waktu dengan pengalaman yang kita dapatkan selama mengikuti kegiatan. Hal ini juga bisa meningkatkan  kemampuan anak untuk bersosialisasi dan memperluas lingkungan pertemanan anak dengan bertemunya banyak  orang-orang baru. Juga melatih kesiapan mental anak bila mereka akan memasuki dunia kerja di kemudian hari.

3. Mencari Tahu Hobi Anak

Tugas bagi kita para orang tua untuk mencari tahu apa yang menjadi hobi anak selain bermain gadget. Karena  dengan kita mengetahui hobi anak, kita bisa mendukung hobi itu untuk terus dilakukan, sehingga anak bisa beralih  dari gadget untuk lebih fokus dalam mengembangkan hobinya. Kita bisa mendukungnya dengan menyediakan  sarana untuk penyaluran hobi mereka, tentunya juga dengan terus memberi motivasi agar anak tidak jenuh pada  hobinya sendiri. Tentunya kita jangan lupa untuk mengingatkan kepada anak batasan waktu, agar anak juga tidak  menjadi kecanduan pada hobinya dan membuat anak bisa menjadi lebih disiplin waktu.

4. Ajak Anak Untuk Berkebun

Berkebun juga bisa lebih mengembangkan motorik anak yang mungkin terhambat karena kecanduannya bermain  game. Dengan berkebun kita bisa lebih mengenalkan kepada anak berbagai macam tumbuhan dan sekaligus  mengajarkan anak lebih peduli terhadap lingkungan. Sehingga anak lebih mencintai tumbuhan dan bisa merawat  tumbuhan agar tumbuh dengan baik dan sehat.

5. Ajak Anak Berkreasi

Ajak anak untuk berkreasi dengan membuat kerajinan tangan, seperti mengolah barang-barang bekas, membuat kue  dan semisalnya. Sehingga dapat menambah hobi baru pada anak dan semakin melatih keterampilan anak. Jika  anak sudah minat dan senang pada kreasi, maka akan muncul keinginan untuk mencoba kreasi-kreasi baru untuk  terus menguji keterampilannya. Tentunya hal ini juga melatih otak anak untuk semakin menumbuhkan ide-ide baru,  sehingga respon otaknya pada gadget bisa hilang perlahan seiring berjalannya waktu.

Penutup

Untuk bisa menghentikan anak dari kecanduan gadget tentunya harus ada kontribusi yang baik antara ayah dan ibu,  sebab setiap anak masing-masing mempunyai kedekatan berbeda kepada salah satu orang tuannya. Ada anak  yang lebih dekat dengan ayahnya seperti anak perempuan dan sebaliknya anak laki-laki lebih dekat kepada ibunya.  Ada juga anak yang dekat dengan keduanya, sehingga untuk melakukan aktivitas bersama bisa jauh lebih efektif.

Meskipun kita tidak bisa sepenuhnya melepaskan anak dari gadget, setidaknya kita bisa menghilangkan  kecanduannya. Karena di era digital ini anak juga membutuhkan gadget untuk belajar, tinggal bagaimana cara kita  mengatur kapan waktunya memberikan gadget kepada anak.