Lompat ke konten
Cara Menerbitkan Buku Gratis
Beranda » Blog » 5 Alasan Kenapa Naskah Ditolak Penerbit

5 Alasan Kenapa Naskah Ditolak Penerbit

Sudahkah Anda membaca artikel sebelumnya yang berjudul 2 Cara Menerbitkan Buku Gratis Lewat Penerbit Mayor. Selanjutnya, Anda harus siapkan diri ketika mendapatkan penolakan. Naskah ditolak memang menyakitkan hati. Tetapi Anda harus tahu alasan penolakan tersebut karena dapat membuat Anda tahu seputar kekurangan naskahnya. Naskah Anda yang ditolak oleh penerbit biasanya karena beberapa alasan. Bisa juga disebabkan oleh lima hal berikut ini.

Satu, tema naskah tersebut kurang menonjol.

Walaupun mengangkat tema naskah yang tengah booming, ada baiknya cari hal unik dari naskah Anda agar berbeda dengan buku yang sudah terbit. Sebagai contoh, tema bisnis memang sudah menjamur. Coba cari sudut pandang lain yang berlum ditulis di buku bisnis lainnya, seperti cerita unik pebisnis sukses yang belum diketahui banyak orang, dan lainnya.

Dua, konflik naskah Anda kurang greget sehingga pembaca merasa cepat bosan.

Walaupun naskah Anda nonfiksi, tetap harus punya hal yang menarik atau konflik. Contohnya, naskah Anda tentang pengalaman horor, maka tulis dengan gaya bahasa yang membuat pembaca ikutan ketakutan. Jangan sampai semua hal ditulis, seperti bangun pagi, padahal kisah menyeramkannya baru terjadi di malam hari.

Tiga, penulisan lima halaman pertama yang membosankan.

Anda harus tahu kalau halaman awal akan menjadi perhatian penting editor, maka harus sukses mencuri perhatian pihak penerbit. Tidak heran jika beberapa penulis mengaku lebih lama melakukan self editing pada halaman-halaman pertama. Untuk memastikan kalau cerita awal berhasil memikat editor.

Empat, karakter tokoh kurang terlihat jelas di dalam cerita, sehingga seolah tidak ada perbedaan antara tokoh A dengan B.

Untuk Anda menulis novel, ada baiknya membuat daftar biodata masing-masing tokoh. Tulis nama lengkap, nama panggilan, hobi, karakternya yang unik. Pastikan kalau karakter tersebut terlihat nyata. Jadi, karakter yang melow, umumnya mudah memikirkan hal kecil.

Lima, tidak konsisten menggunakan point of view (pov) sepanjang naskah.

Misalnya, pada bab pertama Anda menggunakan kata “aku” tetapi di bab ke-10 mendadak ganti dengan sudut pandang “dia”

Yang penting, jika Anda baru saja mendapatkan penolakan dari penerbit, itu artinya Anda masih memiliki waktu untuk melakukan self editing kembali agar naskah kelak lebih memikat penerbit dan pembaca.

Agar mudah diingat, Anda bisa mencatat hal-hal penting di atas di Agenda Remaja Prestatif. Isinya apa aja sih? Ada catatan khusus tugas sekolah, tugas rumah, tugas untuk diri sendiri, rasa syukur hari ini agar selalu bahagia, rasa sedih hari ini agar jadi pelajaran, keburukanku dan kebaikanku untuk belajar melakukan evaluasi diri, hingga kata mutiara sebagai media belajar menulis.

Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.

Anda punya pertanyaan apa soal bisnis atau menulis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.