Arini Febriani
Penulis Indscript
Mungkin sebagian orang belum mengetahui kota Luwu yang ada di provinsi Sulawesi Selatan, atau baru ada yang pertama kali dengar nama kota Luwu ini. Tentunya bagi yang baru tahu kota Luwu, pasti mereka akan mencari tahu apa saja sih yang ada di kota Luwu tersebut ?
Contents
Makanan Khas Luwu Sulawesi Selatan
Nah sebagai warga asli Luwu, di sini saya perkenalkan beberapa macam makanan khas yang ada di Luwu yang wajib kalian coba saat kalian berkunjung ke kota Luwu.
1. Kapurung
Kapurung merupakan salah satu makanan berkuah khas Luwu yang terbuat dari tepung sagu yang dilarutkan lalu disiram dengan air mendidih, kemudian diaduk sampai berubah tekstur menjadi kenyal. Kemudian dibulat-bulatkan menggunakan sumpit atau menggunakan sendok yang dimakan dengan campuran sayur. Kapurung ini menggunakan bumbu halus yang terdiri dari cabai rawit, garam, micin, terasi, dan kacang tanah. Semua itu dicampurkan ke dalam satu wadah agar semua tercampur rata kemudian ditambahkan dengan kuah dari sayur dan kuah dari ikan parede yang berkuah kuning, lalu diberikan air perasan jeruk nipis agar terasa sedikit asam.
Kapurung ini juga bisa ditambahkan dengan daging ikan, daging ayam, daging sapi dan juga udang. Untuk lebih menambah cita rasanya yang membuatnya semakin khas. Kapurung ini juga bisa menjadi salah satu makanan pengganti nasi karena kapurung ini merupakan salah satu makanan berat yang mengenyangkan.
2. Pacco
Pacco merupakan makanan khas Luwu yang terbuat dari olahan ikan mentah yang dipotong-potong menjadi bagian- bagian kecil kemudian dicampurkan juga dengan bumbu seperti bumbu kapurung yaitu cabai rawit, garam, micin, juga kacang tanah yang ditumbuk tidak terlalu halus dan juga diberikan air perasan jeruk nipis. Makanan ini sedikit berkuah dengan rasa asam dan pedas. Penggunaan jeruk nipis pada Pacco ini selain memberikan rasa asam juga sebagai penghilang amis pada ikan, sebab bahan baku dari makanan ini yaitu ikan mentah. Biasanya menggunakan ikan yang memang kecil seperti ikan teri putih, ikan kembung dan ikan kecil lainya yang tidak memiliki banyak tulang.
Pacco ini bisa dimakan dengan nasi atau dange. Di mana dange sendiri merupakan makanan pengganti nasi yang terbuat dari tepung sagu kering yang di masukan ke dalam cetakan yang di panggang di atas bara api. Bentuknya pipih persegi panjang dan bertekstur agak kasar.
3. Lawa
Lawa makanan khas Luwu yang menggunakan kelapa sangrai yang bahan bakunya bisa menggunakan ikan mentah atau udang yang juga dipotong-potong kecil dan bisa juga menggunakan sayuran yang sudah dikukus terlebih dahulu. Disini sayuran yang biasa digunakan yaitu sayur pakis, kol, atau jantung pisang. Makanan ini dibuat dengan cara mencampurkan bahan baku dengan cabai rawit, garam, dan micin, juga diberikan sedikit air perasan jeruk nipis lalu ditaburi dengan kelapa sangrai lalu diaduk hingga tercampur merata. Lawa ini juga bisa dimakan dengan nasi dan juga dange. Makanan ini kering tidak berkuah sama sekali.
4. Ikan Malaja
Ikan Malaja ini salah satu ikan laut yang sangat khas dan paling dicari oleh para wisatawan yang datang ke Luwu. Ikan ini sangat terkenal di Desa Karang-Karangan karena ikan ini hanya didapat oleh para nelayan yang ada di Desa tersebut. Dan ikan Malaja ini mempunyai rumah makan tersendiri yang khusus menyediakan olahan ikan Malaja dalam berbagai macam menu diantaranya :
a. Parede Ikan Malaja
Parede ikan Malaja yaitu olahan ikan Malaja yang dimasak berkuah dengan kuah yang berwarna kuning, dan dengan rasa yang sedikit asam. Bisa juga ditambahkan dengan cabai rawit utuh yang dimasak bersamaan sehingga sedikit memberikan rasa pedas. Ciri khas dari olahan ikan ini yaitu dari kuahya yang terasa sedikit asam dan juga hanya menggunakan bumbu dasar yang simpel.
b. Ikan Bakar Malaja
Olahan ini dibakar dengan menggunakan bara api sehingga menghasilkan rasa yang khas dari Ikan Malaja itu sendiri. Dan makanan ini disajikan dengan sambal, bisa juga disajikan dengan sambal mangga muda yang dicacah kemudian ditumbuk bersama cabai rawit, garam dan micin.
Selain diolah dalam dua menu tersebut, Ikan Malaja juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Luwu yang dikeringkan. Sebelum dikeringkan ikan ini dibelah terlebih dahulu untuk membersihkannya lalu direndam ke dalam air yang telah dicampurkan rempah-rempah selama kurang lebih 30 menit, kemudian dikeringkan di bawah terik matahari langsung agar mendapat hasil kering yang maksimal.
Penutup
Meski makanan ini mungkin sangat asing bagi sebagian orang dan bahkan tak jarang mengatakan kalau namanya sedikit aneh terdengar. Tetapi makanan ini memiliki cita rasa yang khas dan juga mempunyai cita rasa yang segar saat dimakan, karena perpaduan rasa asam dan pedas. Selain itu makanan ini juga sangat ramah di kantong dan sangat mudah dibuat, bahkan yang baru pertama kali mencoba untuk membuatnya. Bahan-bahannya
juga sangat terjangkau dan mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional.