Apakah Anda sudah selesai membaca artikel sebelumnya yang berjudul Langkah-langkah Memulai Bisnis dari Nol yang Harus Diperhatikan oleh Pebisnis? Artinya, Anda sudah tahu apa saja yang harus segera dilakukan. Tapi, dalam perkembangan berbisnis, Anda harus merekrut tim agar makin berkembang. Selain itu, kenali 3 pekerjaan dalam bisnis juga. Antara lain:
Satu, pekerjaan yang harus Anda lakukan.
Sebagai pemimpin bisnis, Anda tidak bisa melepaskan begitu saja pengelolaan bisnis kepada karyawan. Tentu, hal ini hanya bisa Anda lakukan ketika bisnis sudah punya sistem yang kuat. Kalau belum? Sebagai pebisnis, minimal fokus pada strategi bisnis ke depannya. Ibaratnya, Anda lebih ke bagian pemikir untuk mencari solusi dari tantangan bisnis yang akan dihadapi.
Beberapa contoh kegiatan yang harusn Anda lakukan adalah, mau membuat inovasi apa? Akan meluncurkan produk baru yang bagaimana? Maupun harus membuka kerja sama dengan siapa? Hal-hal tersebut tidak bisa sepenuhnya Anda serahkan kepada karyawan. Walaupun, karyawan punya hak untuk memberikan pendapat atau saran kepada Anda, agar bisnisnya kian melesat.
Dua, pekerjaan yang bisa dilakukan oleh orang lain.
Dalam bisnis, yang dimaksud “orang lain” adalah karyawan, atau anak buah, atau tim Anda. Sebagai pebisnis, Anda tidak bisa melakukan semua hal, termasuk hal-hal kecil dalam berbisnis, seorang diri. Anda perlu tim yang bisa sama-sama membawa bisnis Anda melesat. Jadi, segera miliki tim, satu per satu dahulu.
Contoh pekerjaan yang bisa didelegasikan adalah membuat konten atau desain promosi, merekap order karena harus fokus satu per satu konsumen, membuat laporan keuangan secara detail sehingga Anda cukup memeriksanya saja, dan yang lainnya. Intinya, pekerjaan yang bersifat tekniks, bukan strategis, yang bisa Anda delegasikan kepada tim.
Tiga, tidak perlu Anda lakukan.
Ada juga, pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu Anda lakukan. Pasalnya, jika Anda tidak melakukan hal tersebut, toh tidak berpengaruh kepada bisnis. Usaha Anda bisa tetap lancar walau Anda tidak perlu melakukan hal seperti itu. Jadi, kenali, jangan-jangan, selama ini Anda melakukan hal yang tidak perlu? Segera evaluasi.
Contoh kegiatan yang tidak perlu itu seperti saat prospek terlalu “dalam” sehingga malah berujung menggosip, bertemu dengan pebisnis lain malah membahas keburukan pebisnis yang tidak ada, dan kegiatan lain yang Anda sendiri sebenarnya tahu kalau itu tidak perlu dilakukan.
Makanya, di Agenda Remaja Prestatif, ada kolom seputar “Keburukanku” agar Anda tidak mengulangi kesalahan tersebut. Agenda Remaja Prestatif bagaikan sahabat anak muda yang ingin mengisi masa mudanya dengan hal-hal positif. Anda bisa mencatat tugas harian, rasa syukur, hingga pengalaman pahit agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bisa digunakan untuk anak sendiri atau kado menarik. Informasi mengenai Agenda Remaja Prestatif bisa KLIK DI SINI.
Anda punya pertanyaan apa soal bisnis? Silahkan tulis di komentar akan kami jawab lewat artikel berikutnya.