Cindiana Famelia
Penulis Indscript
Seiring pertambahan usia setiap wanita akan mengalami masa menopause. Menopause merupakan tahapan alami dalam kehidupan setiap wanita. Menjelang memasuki masa menopause, ada banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh wanita. Bukan hanya terhentinya masa menstruasi tetapi adanya perubahan pada fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, serta kesuburan.
Kondisi ini sering membuat wanita merasa cemas dan terganggu dalam menghadapi perubahan biologis pada tubuhnya. Padahal, perlunya meningkatkan kualitas hidup ketika menjelang masa menopause agar kita dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Melalui artikel ini, akan menjelaskan apa menopause itu, seperti apa gejala-gejala yang akan dihadapi menjelang masa menopause, serta bagaimana cara menghadapi masa menopause dengan tepat.
Contents
Mengenal Menopause
Apa menopause itu? Menopause merupakan fase terhentinya proses siklus menstruasi pada Wanita secara alamiah, biasanya terjadi menjelang usia 45-55 tahun. Fase ini menandakan berakhirnya usia reproduktif pada wanita, dengan ditandai terhenti menstruasi secara permanen setidaknya selama 12 bulan berturut-turut. Usia rata-rata wanita mengalami menopause sekitar 51 tahun, namun ada juga yang terjadi pada usia 40 tahun. Tidak ada hitungan pasti mengenai kapan waktu menopause berlangsung, tetapi faktor keturunan biasanya menjadi penanda yang cukup akurat.
Seorang wanita bisa saja mulai memasuki masa menopause pada usia yang sama dialami oleh ibunya. Meskipun demikian, fase ini unik bagi setiap wanita dan pengalaman masing-masing akan bervariasi di antara saudara perempuannya. Hormon sangat berperan dalam terjadinya menopause pada wanita, khususnya hormon estrogen. Hormon ini berperan penting dalam seluruh proses siklus reproduksi setiap bulan. Sejak dari terbentuk dan pelepasan sel telur dari ovarium hingga proses pembuahan dan penebalan dinding rahim yang siap menerima sel telur yang telah dibuahi.
Dengan bertambahnya usia wanita, persediaan sel telur mengalami penurunan sehingga proses ovulasi, menstruasi dan kehamilan juga berhenti. Namun proses ini terjadi butuh waktu bertahun-tahun mengalami penurunan ke level yang rendah dan akan tetap stabil di level itu.
Gejala-Gejala Dari Menopause
Pengaruh penurunan hormonal pada masa menopause, menimbulkan gejala-gejala perubahan pada penampilan fisik maupun kondisi psikologis pada wanita. Gejala menopause pada wanita terjadi ketika menjelang masa pramenopause, beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum menstruasi terhenti. Setiap wanita akan mengalami gejala menopause yang lebih banyak dan berbeda-beda tingkat keparahannya tergantung kepada jumlah kadar hormon estrogen di dalam tubuhnya. Berikut gejala-gejala dari menopause yang sering dialami wanita:
1. Perubahan Siklus Menstruasi
Sejak masa perimenopause Wanita akan mengalami perubahan siklus menstruasinya, seperti menstruasi menjadi tidak teratur, mengalami datang bulan lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya, volume darah yang keluar saat menstruasi menjadi lebih sedikit atau justru lebih banyak, dan durasi selama menstruasi menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Akhirnya, perubahan siklus menstruasi tersebut akan berujung pada berhentinya menstruasi.
2. Perubahan Penampilan Fisik
Adanya perubahan hormon menjelang menopause pada tubuh wanita dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon sehingga memunculkan gejala perubahan pada penampilan fisik, seperti berat badan makin bertambah karena massa otot pada tubuh berkurang, kulit menjadi lebih sensitif dan kering, sendi dan otot terasa nyeri dan kaku, payudara mengendur, serta rambut menjadi sangat rapuh sehingga mudah mengalami kerontokan.
3. Perubahan Psikologis
Hormon estrogen sangat berperan dalam mengendalikan suasana hati. Pada kadar hormon yang rendah dapat menyebabkan wanita menjadi lebih mudah tersinggung, merasa sedih, cepat lelah, sulit tidur, perubahan suasana hati terjadi mendadak atau mood swing, serta mengalami cemas selama menjelang menopause.
4. Perubahan Seksual
Sejak perimenopause, wanita dapat mengalami perubahan secara seksual, seperti: vagina mengalami kekeringan sehingga menimbulkan rasa nyeri saat berhubung intim. Hal ini disebabkan produksi hormon estrogen dan progresteron menurun sehingga cairan pelumas menjadi berkurang. Selain itu, sebagian wanita merasakan menurunnya gairah seksualnya menjelang menopause. Namun, ada juga yang tetap merasa nyaman dengan seksualitasnya setelah menopause.
5. Masalah Saluran Kemih
Wanita menjelang menopause akan sering mengalami kesulitan menahan buang air kecil atau inkontinensia urine, lebih sering mengalami buang air kecil hingga merasakan anyang-anyangan saat buang air kecil. Semua keluhan ini disebabkan oleh mulai menipis dan tidak elastis lagi jaringan yang terdapat pada vagina dan saluran kemih.
6. Gejala-Gejala Menopause Lainnya
Merasa panas atau gerah, sehingga mudah berkeringat (hot flashes). Berkeringat di malam hari mengakibatkan kesulitan tidur, sering mengalami migrain dan sakit kepala, jantung berdebar serta meningkatnya kadar kolesterol.
Cara Menghadapi Menopause
Pada kenyataannya, dalam menghadapi masa menopause tidak semua wanita dapat melewatinya dengan mudah karena dampak menopause ini membuat wanita mengalami berbagai gangguan kesehatan. Maka perlunya memersiapkan diri, agar terhindari dari gejala menopause yang sangat parah. Berikut cara menghadapi menopause:
1. Menerapakan Pola Hidup Sehat
Mulai membiasakan diri untuk menjalani pola hidup yang sehat, hal ini agar memudahkan dan mengurangi gejala menopause yang akan muncul. Dengan menjaga pola makan yang tepat, perlunya mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Salah satunya dengan cara menjauhi makanan yang berlemak tinggi dan lebih banyak mengonsumsi makanan yang berserat dan sumber vitamin-mineral.
Selain itu, memilih olahraga yang terpusat pada peningkatkan kualitas pernafasan, sirkulasi darah, dan kekuatan tulang. Berolahraga yang teratur, dapat membantu mengurangi kecemasan, depresi, dan menjaga diri dari penyakit yang sering timbul efek dari menopause.
2. Menjauhi Kebiasaan Buruk
Perlunya menjauhi kebiasaan buruk ketika menghadapi masa menopasuse, seperti begadang, merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
3. Mengatur Emosi
Selain mengalami perubahan fisik, masa menopause juga menyebabkan perubahan pada psikologis wanita. Ketika memasuki masa menopause banyak wanita yang mengalami kebingungan, cemas, depresi dan suasana hati yang tidak menentu. Dengan berpikiran positif melalui penerimaan yang baik, menghindari stres, pendekatan spiritual dengan memperkuat ibadah sehingga membuat penerimaan positif terhadap masa menopause. Selain itu, melakukan pengaturan pada emosi sehingga dapat melawan perasaan kehilangan kepercayaan diri terkait kecantikan, usia atau fungsi reproduksi pada masa menopause.
Penutup
Menopause merupakan suatu proses alamiah bagi setiap wanita selain pubertas, kehamilan dan menstruasi. Masa menopause juga tidaklah seperti yang dikhawatirkan kebanyakan para wanita. Dengan memiliki pengetahuan dengan benar tentang proses menopause dan mengenali gejala-gejalanya, sehingga diharapkan lebih siap dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi serta mengubah stigma tentang menopause.
Menopause menjadi alasan yang baik bagi wanita agar menjalani gaya hidup yang sehat dan memperkuat pendekatan spiritual sehingga dapat menstabilkan emosi serta berpikiran positif ketika mengalami gejolak perubahan suasana hati.