Lompat ke konten
Menentukan harga jual makanan
Beranda » Blog » Cara Tepat Menentukan Harga Jual Makanan Biar Cuan

Cara Tepat Menentukan Harga Jual Makanan Biar Cuan

Roikhatuz Zaroh
Penulis Indscript

Menentukan harga jual makanan dengan tepat menjadi hal yang cukup sulit bagi mereka yang baru memulai berbisnis di bidang kuliner. Mematok harga rendah kemungkinan besar dapat menarik pelanggan namun, belum  tentu dapat menutupi biaya produksi. Begitu juga halnya dengan mematok harga tinggi yang dapat membuat  pelanggan jadi enggan untuk mampir. Maka dari itu penting untuk mengetahui cara tepat menentukan harga  makanan dan bagaimana tipsnya agar pengunjung mau datang kembali. Harga yang pantas untuk produk yang tepat  akan menarik minat pelanggan untuk melakukan repeat order. Artikel kali ini akan mengulas bagaimana cara  tepat untuk menentukan harga jual dan hal apa saja yang perlu diperhatikan.

Contents

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Harga Jual Makanan

Menentukan harga jual makanan memang tidak boleh dilakukan sembarangan. Butuh analisis yang tepat agar harga  jual yang ditawarkan ke pelanggan tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah. Berikut adalah beberapa  faktor yang yang dapat memengaruhi harga makanan ke pelanggan.

1. Bahan Baku dan Ketersediaannya

Bahan baku dan ketersediaannya memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap biaya produksi. Harga yang  fluktuatif, terkadang tinggi dan terkadang rendah, ketersediaan barang atau tingkat kelangkaan menjadi penyebab  biaya produksi mengalami naik turun. Ketersediaan bahan baku juga dipengaruhi oleh pasokan dan musim.  Mengelola jenis menu musiman, sesuai dengan ketersediaan bahan baku dan juga membeli bahan baku secara grosir  Ketika bahan baku murah menjadi strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi fluktuasi dan juga masalah  ketersediaan bahan baku.

2. Biaya Produksi dan Fasilitas Pendukung

Dalam industri kuliner, biaya produksi mencakup banyak aspek, diantaranya biaya bahan baku, energi,  peralatan  dan tenaga kerja. Selain itu juga adanya biaya tambahan untuk tim pemasaran dan juga biaya untuk fasilitas  pendukung. Semisal mempekerjakan seseorang untuk menyebar brosur.

3. Target Pasar

Penting juga untuk mengenali target pasar untuk menentukan harga jual. Harga jual yang sesuai dengan daya beli  target pasar mampu menarik dan mempertahankan pelanggan. Harga jual untuk kalangan menengah ke atas, bisa  mematok harga jual yang lebih tinggi. Tentunya diimbangi dengan kualitas dan layanan yang sesuai.

4. Persentasi Keuntungan

Sebagian besar pebisnis kuliner mematok keuntungan dari 5-10% dari biaya pokok pada tahap awal, namun idealnya  berkisar 33%. Tentunya ini harus meng-cover biaya overhead seperti sewa tempat, utilitas dan gaji  karyawan. Margin keuntungan yang realistis dalam mengelola biaya sewa tempat, utilitas dan gaji karyawan akan  membantu menetapkan harga jual yang kompetitif

5. Lokasi

Lokasi tempat jualan pun berpengaruh terhadap harga jual. Di mana jika berjualan di ruko yang memiliki nilai sewa  tinggi, tentunya harga jualnya pun mengikuti. Selain kelima poin di atas, masih ada beberapa faktor yang  memengaruhi harga jual makanan seperti kualitas brand, persaingan harga, tren konsumen, permintaan dan  penawaran serta regulasi pajak.

Strategi dalam Menentukan Harga Jual Makanan

Setidaknya ada 5 strategi yang bisa dijadikan referensi dalam menentukan harga jual makanan. Tinggal bagaimana  menyesuaikan dengan usaha kuliner yang dikelolanya.

1. Harga Jual 33%

Ialah menentukan harga jual dengan mengambil keuntungan sebesar 33% dari biaya produksi. Tentunya margin  keuntungan ini sudah meng-cover biaya overhead. Semisal biaya produksi Rp 30.000,- maka 33% dari Rp 30.000,- adalah Rp 9.900,-.

2. Bundling Pricing

Bundling pricing atau yang lebih dikenal dengan paket hemat, juga menjadi salah satu strategi menentukan harga  untuk menggaet pelanggan. Biasanya pelanggan akan mendapatkan harga yang lebih murah jika membeli dengan  bundling pricing. Adapun untuk menentukan bundling pricing dapat menggunakan rumus sebagaimana berikut: Harga jual = (modal x jumlah produk) – potongan harga.

3. Margin Pricing

Margin pricing merupakan strategi menentukan harga jual makanan dengan terlebih dahulu menetapkan harga jual  yang ingin ditetapkan. Setelah itu baru menghitung margin pricing yang didapatkan. Adapun rumus untuk  menghitung margin pricing = (harga jual – harga modal)/ harga jual.

4. Keystone Pricing

Keystone pricing merupakan strategi menentukan harga jual dengan melipatgandakan biaya produksi. Bisa  dikatakan keuntungan yang didapat dari keystone pricing strategy adalah dua kali lipat biaya produksinya.

5. Markup Pricing

Dari sekian banyak strategi menentukan harga jual makanan, markup pricing merupakan strategi yang  paling  mudah untuk diterapkan. Tinggal menaikkan harga jual sesuai dengan margin keuntungan yang ingin didapatkan.  Semisal harga produk Rp 15.000,- maka bisa dinaikkan menjadi Rp 8.000,-.

Tips Menentukan Harga Jual Makanan dengan Tepat

Tips berikut setidaknya akan membantu pebisnis pemula di bidang kuliner untuk menentukan harga jual dengan tepat.

  1. Buatlah perincian biaya secara keseluruhan di setiap akhir bulan.
  2. Sajikan porsi makanan yang layak sesuai dengan harga jualnya.
  3. Saat menaikkan harga, jangan lupa untuk mempertimbangkan sensivitas perubahan harga karena sangat  berpengaruh terhadap pelanggan.
  4. Sebaiknya ketahui semua bahan baku makanan agar bisa mencari alternatif bahan lain jika ada bahan yang tidak ada.

Penutup

Demikianlah strategi dalam menentukan harga jual makanan biar cuan dan juga tips yang bisa dijadikan referensi  dalam menentukan harga jual yang tepat sesuai dengan target market.